CHAPTER 8

121 20 5
                                    

Chapter 8: JAYDEN?
Happy Reading

Yohanna berteriak histeris saat dirinya melihat keadaan Chaesie yang berantakan. Mata sembab, lingkaran hitam di bawah matanya, sungguh pemandangan buruk. Walau begitu, Chaesie masih bisa dibilang cukup cantik sekarang.

"HEH YA AMPUN CHAES! LO KENAPA BUSET!? MASA' IYA LO NGEDRAKOR AMPE BEGINI!? ATAU LO SEWOT AMPE SEJADI-JADINYA!?," teriak Yohanna.

"Sstt, diem Lo ah, kita ngobrol di kantin aja sekalian sarapan," ujar Chaesie sembari menarik pelan lengan Yohanna dan berjalan menuju kantin.

Setelah memilih bangku dan memesan makanan, Yohanna menatap dengan intens sahabatnya itu.

"Coba Lo jelasin," titahnya.

"Apaan tatapan Lo Yoh, ya ampun. Gue cuma gamon," balas Chaesie.

BRAK!!!

"HAH!? GAMON!? MAKSUD LO GIMANA DEH CHAES? YA TUHAN," teriak Yohanna yang semakin menjadi-jadi.

"Lo diem atau ngga gue ngga bakal cerita," ancam Chaesie.

"Oke oke, gue bakal diem. Sok atuh ceritain geulis," ujarnya seraya tersenyum manis.

Chaesie menghela nafas panjang, "kemaren pas gue mau pulang, tepat setelah kita berpisah, ngga lama gue juga mutusin buat pulang. Pas lagi jalan ke halte, ada mobil yang ngelaksonin gue dan ternyata itu Edward-," kalimat Chaesie terpotong.

"WHAT? EDWARD? SERIUS? DIA 'KAN DI LONDON? NGAPAIN DI JAKARTA?," cercah Yohanna.

"Diem ya Yohanna~, gue bisa-bisa sewot terus gue ngap juga Lo," ujar Chaesie dengan senyum iblisnya.

"Eh, iya-iya, gue diem."

Kemudian, Chaesie menceritakan semua kejadian yang dialaminya kemarin bersama Edward. Tentang mengapa pria itu bisa ada di Jakarta, tentang Edward yang 'katanya' masih mencintai Chaesie serta perlakuan manis dari Edward yang membuat dirinya gagal move on.

"Jadi Lo sekarang gamon lagi?," tanya Yohanna sembari menepuk-nepuk pelan punggung sahabatnya itu yang entah sejak kapan telah menangis sesenggukan.

"Y-ya l-lo pikir deh, g-gue masih sayang banget sama dia. Dia juga masih sayang sama gue, ditambah lagi perlakuannya ngga ada yang berubah terhadap gue, hik, g-gue udah agak bisa ngelupain dia selama kurang lebih dua bulan ini tapi dia malah tiba-tiba muncul dan bikin gue gamon lagi Yoh hik HUAAA," jelas Chaesie panjang lebar.

"Edward nggada akhlak! Ganteng iya, beruang iya, pinter iya, tapi akhlak minus!!!," ucap Yohanna berapi-api.

"Lo jangan ngehina dia gitu dong Yoh! Kelewatan Lo!."

"Eh ya tuhan, iya-iya sori, depresot banget ya?," tanya Yohanna dengan tatapan mirisnya.

"Sialan Lo! Malah ngehina!," sewot Chaesie yang hampir melempar gelas es jeruknya.

"Hehe sori, udah ah jangan gamon Mulu, mending cari yang baru," ujar Yohanna sembari menaik turunkan alisnya.

Chaesie cengo. Yohanna segera membuka suara kembali. "Cari cowo lagi! em ....," Yohanna menggantung kalimatnya dan terlihat sedang berpikir untuk mencari-cari ide. "Oh! Cowok yang kemaren nolongin lo! siapa tau kalian cocok! Kayanya dia Ganteng," lanjutnya dengan mata yang berbinar-binar.

"Sori, ngga dulu," balas Chaesie sembari membersihkan hidungnya dari lendir menjijikkan- ingus.

"Eh jangan gitu! Gue aja lagi pdkt-an sama cowok yang kemaren nolongin gue! Hehe!," ujar Yohanna dengan bangga.

Repeated Love; JaeYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang