CHAPTER 16

102 10 1
                                    

"Apa?"

"Gue bilang, giamana kalo gue sengaja ngelakuin semua hal itu?"

"!?"

─── ⋆
Chapter 15:

Happy Reading

"Ha ha ha," Chaesie tertawa hambar. Detik berikutnya wajahnya berubah menjadi datar. "Galucu."

"Gue emang ngga berniat buat ngelawak."

Glek

"Lo bohong."

Jayden menyunggingkan senyum miringnya dan mendekat. Hal itu membuat Chaesie menjadi terpojok.

"Gue ngga bohong."

Bohong.

Tentu saja.

Jayden sebenarnya hanya berniat membalas Chaesie yang tadi membohonginya. Tentu saja Jayden mengetahui bahwa Chaesie membohongi dirinya. Jayden memiliki daya ingat yang kuat. Ia masih ingat jelas kejadian pagi itu.

Tapi saat Chaesie menceritakannya tadi, ternyata gadis itu melebih-lebihkannya. Jadi, gadis itu berniat mengerjainya?. Kalau begitu akan dengan senang hati Jayden meladeninya.

"M-mundur!"

"Ngga mau."

Chaesie berusaha mendorong dada bidang pemuda di depannya ini hanya dengan satu tangannya. Tentu saja hal itu hanya sia-sia.

"Tadi, gue bilang, ada kejadian yang gue lupain 'kan?. Ngga adil kalo cuma lo yang inget, gimana kalo gue buat ulang kenangannya biar gue juga bisa sama-sama inget?"

Chaesie mengernyitkan dahinya bingung, "apa?"

"Gimana kalo lo bantuin gue? tadi yang mana? yang ndusel-ndusel itu bukan?" kata Jayden. Pemuda itu semakin mendekati Chaesie.

Chaesie melotot tak percaya. Pemuda di depannya gila!.

"Bismillah."

Cklek

Brak

Tepat saat Jayden baru saja akan menjatuhkan kepalanya, pintu mobil di belakang Chaesie terbuka.

Berkat tangan yang Chaesie sembunyikan di belakangnya, ia berhasil membuka handle pintu mobil yang tidak terkunci dan segera keluar untuk melarikan diri.

"Anak Fir'aun mesum!," teriak Chaesie yang tengah berlari keluar basement.

───

Hosh, hosh, hosh!.

"Sialan."

Glek, glek.

Gadis itu kini tengah meneguk dengan rakus air mineral yang baru dibelinya. Napasnya masih tersengal-sengal.

"Kaya ada yang kurang, apa ya?"

Sembari menetralkan detak jantungnya, ia kembali berpikir sesuatu yang mungkin ia lupakan.

Setelah beberapa kali mengingat-ingatnya. Gadis itu- Chaesie, yang seakan telah mendapat pencerahan, menyemburkan air yang tengah ia teguk.

Phhfrrtt

"Sh*t."

Chaesie mengusap kasar wajahnya. "Belanjaan gue..."

Kemudian ia memijit pelan pangkal hidungnya. "Kenapa kudu ketinggalan di mobilnya..."

Ia meremas botol plastik yang tengah ia pegang. Melampiaskan amarahnya yang kini tengah ia tahan. Detik berikutnya, air mata telah membanjiri wajah cantiknya.

Repeated Love; JaeYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang