CHAPTER 15

93 16 0
                                    

Chapter 15: Omo!
Happy Reading

Jayden perlahan membuka matanya dan duduk bersandar di kepala ranjang. Ia melihat sekeliling. Sahabat-sahabatnya, bahkan ada Wiwin juga yang sebelumnya tidak ada kini tengah menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

Alis pemuda itu terangkat, "napa lo pada?."

"Penghianat!"

"Cih, si dogi, sok b*g*."

"Lo mau kita unfriend!?"

"Munafiq!"

Jayden melotot ketika mendengar makian yang keluar dari bibir para sahabatnya itu. "Apa sih!? Kok gue bangun-bangun malah dimaki!?"

"Kalo gitu, sekarang lo jelasin ke kita-kita. Siapa tu cewek!?" tanya Ten.

Alis Jayden mengkerut, "cewek siapa? yang mana?"

"Yang Lo senderin kemarin itu!"

"Ha?," Jayden cengo, masih memproses apa yang dimaksud sahabat-sahabatnya. Pemuda itu terlihat bodoh. Ia menggeleng, "gue ngga paham."

"GOBS!"

"UDAH TELMI, BODOH LAGI."

"JANGAN-JANGAN LO CUMA PURA-PURA!?"

"JAY JUJUR AJA."

Jayden kembali berpikir. Mencoba memproses kembali maksud mereka. "Cewek? kemarin? nyender? apa si-!!"

Jayden mengangkat kepalanya yang semula tertunduk lalu menatap sahabat-sahabatnya yang juga tengah menatapnya meminta penjelasan.

Glek

"Nah, udah inget noh."

"Buruan cerita nying!"

"Mentang-mentang ceweknya cantik, gamau cerita-cerita lo!"

"Katanya anti cewek!"

"Aku sebagai sepupumu kecewa..."

"Bremse*, gue kudu gimana!?" batin Jayden yang berteriak frustasi. Ia memiliki firasat buruk kepada sahabat-sahabatnya. Firasat buruknya, tidak pernah salah!.

─── ⋆

Setelah dua hari izin sakit, Jayden mulai berangkat ke kampus. Selama dua hari terakhir juga ia menghindari sahabat-sahabatnya yang masih meminta penjelasan. Walau ia sering bertemu Dony yang notabenenya adalah partnernya di organisasi serta ia dan Dony juga mengambil kelas yang sama, yang membuat keduanya lebih sering bertemu dibanding dengan yang lain.

Sebisa mungkin Jayden tida berkontak mata dengan Dony dan pulang lebih cepat tanpa menongkrong. Hidupnya menjadi sangat was-was. Ia malu menceritakan yang sebenarnya, dirinya belum siap!.

Berbagai prasangka ia pikirkan saat seandainya ia menceritakan yang sebenarnya. Bahwa gadis yang menjadi 'korban' kelakuannya adalah adik sepupu dari sahabatnya sendiri. Sekarang saja Dony sering menatap tajam pemuda itu dari belakang punggungnya. Sampai rasanya, punggung Jayden akan bolong.

Setelah kelas berakhir, Jayden segera keluar dan berlari menuju parkiran. Tanpa ia sadari lima pasang mata kini tengah menatapnya dengan pandangan menyelidik.

"Tuh bocah mencurigakan banget gak sih?"

"Betul, padahal tinggal cerita aja apa susahnya?"

"Make acara saling menghindar!"

"Dia pikir kita mudharat?"

Repeated Love; JaeYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang