Memiliki keluarga yang harmonis adalah impian semua orang, memiliki hari-hari yang terus mendengar kalimat-kalimat cinta juga segala hal dengan tulus adalah harapan seseorang.
Korea selatan ibu kota seoul terdapat sepasang suami istri yang entah dibilang bahagia atau tidak.
memiliki trauma adalah suatu hal yang sangat menganggu, seperti sosok perempuan cantik,kulit bersih putih,berbadan mungil,dan hati selembut kapas.
Byun Baekhyun yang kini berganti menjadi Park Baekhyun karena sudah menikah dengan sosok pengusaha kaya raya yang mengeluti dibidang Kimia,Minyak bumi, dan energi.
Tiga tahun sudah usia pernikahan mereka, namun sampai saat ini masih tidak kunjung diberi momongan.
alasanya karena baekhyun tidak mau,mengapa? karena baekhyun memiliki trauma pernah menjadi korban pelecehan seksual saat masih menduduki bangku Sekolah Menengah Atas tingkat awal.
Awalnya sang suami, Park Chanyeol menerima apapun keputusan sang istri. namun ia juga laki-laki normal yang pasti mengharapkan miliknya bersarang pada lubang surga istrinya.
Chanyeol berusaha mengerti sampai akhirnya ia sudah lelah, setiap hari melihat tubuh sang istri walaupun dibaluti oleh baju namun mampu membuat chanyeol terangsang.
lalu berakhir menyelesaikan sendiri.
Bahkan tidak sekali dua kali sahabat-sahabatnya mengejeknya karena sudah tiga tahun menikah tak kunjung bisa merasakan lubang hangat istrinya.
“Kau kasihan sekali yeol, padahal merasakan milikmu dijepit pada lubang sempit benar-benar sangat memabukan” kata sahabat chanyeol, kai.
“kenapa kau tak coba memberikan baekhyun obat perangsang, siapa tau karena itu baekhyun mau” kata sehun memberikan saran.
“hah…aku sudah pernah mencobanya, namun hasilnya sama aku selalu berakhir jatuh dilantai”
Mendengar itu kai dan sehun pun meledakan tawanya, mereka terbahak karena mengetahui mirisnya adik chanyeol.
“sial” umpat chanyeol
“sepertinya dosis obat perangsangmu kurang tinggi, ini cobakan” kata kai memberi.
“kau yakin ini akan berhasil?” tanya chanyeol tak yakin.
“coba saja dulu”
“semoga berhasil bro! anakku saja sudah akan dua” kata sehun.
“aku pergi”
chanyeol pamit dan segera bangkit dari duduknya lalu pergi dari sana.
chanyeol mengenggam obat perangsang yang diberikan oleh kai, ia berharap ini akan berhasil.
“semoga ini berhasil”
chanyeol menginjak pedal gas dengan kecepatan cukup tinggi, mengingat jalanan malam yang sudah sepi membuatnya mudah menjalankan mobil tanpa macet.
tidak membutuhkan waktu lama akhirnya chanyeol sampai dirumahnya yang ia tinggali selama tiga tahun dengan sang istri.
“bee” panggil chanyeol
Baekhyun keluar dari arah dapur lau menghampiri sang suami.
“kau sedang memasak?” tanya chanyeol.
“tentu saja, memangnya kau tak mau makan?”
“aku akan mandi dulu” kata chanyeol lalu segera pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
selesai membersihkan tubuh chanyeol segera turun kebawah tidak lupa membawa obat perangsang yang kai berikan tadi.
Chanyeol mendudukan diri disana, melihat sang istri yang memindahkan makananya kemeja makan.
“bee aku ingin kopi, aku akan lembur” kata chanyeol.
“ah baiklah sebentar, akan ku buatkan”
setelah melihat baekhyun kembali kedapur dengan segera chanyeol memasukan bubuk obat perangsang pada air putih baekhyun.
Kenapa chanyeol diam-diam? karena ia tak ingin membuat baekhyun sedih, chanyeol berusaha sekuat tenaga untuk menghargai keputusan baekhyun.
tidak lama baekhyun kembali dengan membawa secangkir kopi.
“ini kopimu”
“terima kasih”
“ayo, makanlah”
chanyeol pun mulai memakan masakan baekhyun,dan sesekali menatap sang istri. ia sangat berharap malam ini adalah malam panjang pertama mereka.
Chanyeol menunggu baekhyun selesai makan, karena baekhyun terbiasa akan meminum air putihnya saat selesai makan.
cukup waktu mereka menghabiskan makananya.
chanyeol menyesap kopinya dan terus menatap lekat baekhyun yang mulai mengambil gelasnya dan mulai meminumnya.
Dalam hati chanyeol terus berharap semoga kali ini rencananya berjalan dengan lancar.
Lima menit mereka berdiam, baekhyun mulai bergerak gelisah. ia mengusap tengkuknya lalu mengibas-ibaskan tanganya pada wajahnya.
“kau kenapa bee?” tanya chanyeol
“ahh ini panas chan”
“panas sekali,aku akan mandi lagi saja” kata baekhyun lagi.
“jangan bee! aku akan membantumu”
baekhyun mengernyit namun ia tak lagi memperdulikan kebingunganya karena tubuhnya terasa panas.
“ayo” chanyeol menarik tangan istrinya menuju kekamar.
chanyeol mendudukan diri lalu menarik baekhyun untuk didudukan pada pangkuhanya.
baekhyun bergerak gelisah dipangkuhan chanyeol
“enngghh chan” lenguh baekhyun
baekhyun mulai membuka tiga kancing teratasnya,lalu mengibas-ngibaskan tanganya didepan wajahnya.
“ah padahal ac nya sudah ku atur yang paling dingin, tapi kenapa rasanya masih panas sekali” kata baekhyun
“chan tolong, aku mau mandi saja”
“jangan, biar aku yang membantumu” kata chanyeol dengan suara serak.
“bee lihat aku”
baekhyun pun membalikan badan menghadap kearah chanyeol, masih dalam pangkuhan.
chanyeol perlahan mendekatkan bibirnya lalu segera melumat bibir istrinya lembut,baekhyun membalas ia mulai melingkarkan tanganya pada leher chanyeol.
tangan chanyeol tak tinggal diam, ia terus meraba-raba tubuh ramping istrinya.