Masih dengan posisi yang sama keduanya masih saling melumat, lalu melepaskan pangutanya dan menatap baekhyun lekat.
“bee…” panggil chanyeol serak.
baekhyun terdiam, ia sebenarnya takut tapi ia harus mencoba.
“y-ya”
chanyeol tersenyum lalu kembali melumat bibir sang istri.
“apakah aku boleh membuka bajumu?” tanya chanyeol meminta izin”
“b-boleh”
chanyeol pun membuka baju baekhyun tanpa melepaskan tatapanya.
lalu merebahkan tubuh baekhyun dan kembali menyambar bibir kecilnya.
dibawah sana sudah merasa sesak, chanyeol pun melucuti baju baekhyun hingga tak tersisa sehelai benang pun.
chanyeol membuka sabuk celananya tanpa melepas pangutan, lalu beralih membuka resleting.
namun tiba-tiba…
bruk
“awhh shh”
“c-chan m-maaf” kata baekhyun merasa bersalah, badanya bergetar. ia takut.
“selalu saja seperti ini!”
“chan…aku takut…”
“tapi sampai kapan?”
“sampai kapan kau akan seperti ini terus!?”
“kau pikir aku tak ingin mempunyai anak?”
“menikmati tubuh istriku sendiri!?”
“c-chan…”
“3 tahun bersama tak sekalipun aku merasakan bagaimana mendapatkan jatah dari istriku sendiri!” potong chanyeol terus melanjutkan katanya.
“harga diriku sebagai laki-laki berasa terinjak kau tau!?”
“aku sudah bersabar selama ini!”
“tapi sampai kapan kau akan seperti ini terus!?”
“kau tau? aku malu setiap hari diejek teman-temanku hanya karena aku tak pernah merasakan kenikmatan yang diberikan istriku! is-tri-ku!” kata chanyeol menekan kata akhir.
“ah terserahmu saja”
chanyeol mengambil bajunya yang tergeletak dilantai lalu pergi dari sana menutup pintu dengan keras.
meninggalkan baekhyun yang terdiam menutupi tubuh polosnya dengan selimut, lalu menangis meruntuki kebodohanya.
ia merasa tak berguna menjadi sosok istri.
chanyeol memasuki kamar ruang tamu, lalu segera memasuki kamar mandi untuk menidurkan adiknya yang malang.
“arghhh sial”
“selalu seperti ini!”
“ahhh”
baekhyun berdiri didepan pintu kamar mandi yang chanyeol sekarang gunakan.
mendengar suara erangan chanyeol didalam sana.
baekhyun terdiam, ia benar-benar merasa bersalah.
tapi mau bagaimana lagi, ia benar-benar merasa takut. berusaha melawan namun sekelibat bayangan kejadian dimasa silam membuatnya benar-benar takut.
#flashback on
Byun Baekhyun gadis cantik yang menduduki bangku Sekolah Menengah Atas yang saat ini masih dalam masa orientasi tengah berdiri menghadap kearah seniornya.
ia akan diberi hukuman karena telat.
“kau ikut aku” kata senior itu
baekhyun pun hanya menurut, mengekori senior itu dengan takut.
senior itupun mengajak baekhyun kegudang belakang sekolah, baekhyun menatap sekeliling dengan takut.
“k-kenapa kesini?” tanya baekhyun gugup.
“hukumanmu ada disini” kata senior itu berjalan mendekati baekhyun.
“kau cantik” kata senior itu mengusap pipi baekhyun lembut.
baekhyun pun dengan reflek memundurkan diri, menunduk takut badanya bergetar.
“hei, kenapa kau mundur? kemarilah”
“j-jangan macam-macam”
“hei, ini hukumanmu”
“t-tolong jangan seperti ini”
baekhyun bersiap untuk membuka pintu, namun dengan gesit senior itupun menutup pintu dan menguncinya.
ia mengantungi kuncinya dalam kantung saku celananya, menatap baekhyun dengan senyum miring.
plakk
baekhyun menampar pipi senior itu karena wajahnya mendekat pada wajah baekhyun, senior itupun memegang pipinya lalu memejamkan mata sebentar dan kembali menatap baekhyun tajam.
grekkk
seragam baekhyun dirobek.
kancingnya lepas dari seragamnya, baekhyun terkejut bukan main ia langsung merekatkan kembali seragamnya.
“A-apa yang kau lakukan!” kata baekhyun berangsur mundur hingga punggungnya menabrak tembok.
plakk
kini berganti baekhyun yang ditampar hingga berkali-kali.
“berani sekali kau menamparku!?”
plakk
“jangan sok jual mahal”
plakk
gerpp
rambut baekhyun ditarik, hingga membuat baekhyun mendongak dan menangis, badanya bergetar takut.
“nikmati hukumanmu dua kali lipat baby”
dan…
“TIDAKKKKKKK”
#flashback off
baekhyun jatuh duduk memeluk tubuhnya erat seerat-eratnya.
chanyeol yang berada didalam pun dengan segera keluar dari kamar mandi yang untungnya sudah selesai menuntaskan hasratnya.
“ada apa bee?” tanya chanyeol khawatir.
“hiks hiks aku takut hiks hiks aku benci dia hiks”
“sstt tenanglah, aku disini bee”
chanyeol memeluk istrinya dengan erat, mengelus punggung yang bergetar.