Aku terus merasa kesepian menyapaku, terus dan lagi-lagi menyapaku. Selalu datang bersama kerapuhan, kerapuhan yang selalu tak ku harapkan untuk datang. mengikis rasa bahagia ku yang perlahan benar-benar akan tenggelam, dipaksa menikmati rasa gelap yang terus menghampiri.
#9 bulan
Saat ini Baekhyun tengah berdiam diri, tatapanya kosong. ia begitu merasa rumit, rumit akan semua yang terjadi pada dirinya.
Tanganya ia bawa untuk mengusap perut buncitnya, mengusap dengan pandangan yang kosong.
“A-apa kau akan datang kedunia?” tanya baekhyun seolah berbicara dengan sang anak.
“a-apa kau akan membahagiakanku?”
“atau…kau juga akan menyakitiku?”
Baekhyun terus mengusap pelan perut besarnya, seolah memikirkan suatu hal dengan pandangan kosongnya.
“Kapan kau akan datang? kapan kau akan lahir?”
“N-nyonya a-apa anda sedang membuang air kecil?” tanya pelayan saat melihat area yang baekhyun duduki basah.
Baekhyun menatap kebawah,benar saja! area bawahnya basah.
hingga ia merasa sakit pada perutnya, sangat mulas.
“awhh ah perutku sakit sekali”
“ah s-sepertinya anda akan melahirkan” kata pelayan itu gelagapan.
Baekhyun merintih, dengan segera Pelayan itupun berlari keluar untuk memanggil tuanya.
tok tok tok tok
Pelayan itupun terus mengetuk pintu dengan tak sabaran, sebenarnya ia takut. ketakutanya pada nyonyanya lebih besar.
pintu terbuka, menampilkan Chanyeol yang bertelanjang dada dengan keringat membasahi dan perempuan yang menutupi tubuhnya dengan selimut menatap sengit.
“ada apa!?”
“n-nyonya Baekhyun”kata nya tergugup
“kenapa!? katakan dengan jelas!”
“s-sepertinya akan melahirkan”
Chanyeol tercengang, lalu dengan segera kembali kedalam mengambil bajunya. memakai dan berlari kearah kamar istrinya.
“Baekhyun!”
“k-kenapa kau kesini shhh”
Baekhyun terus memegang perutnya yang terasa sakit.
Tanpa Ba Bi Bu, Chanyeol langsung mengendong Baekhyun. tak peduli Baekhyun memberontak. Baekhyun pun tak cukup tenaga untuk memberontak, ia merasa tubuhnya akan remuk.
Chanyeol mengendong baekhyun hingga sampai kemobilnya, memerintahkan supir untuk segera membawa kerumah sakit.
“ahh sakit sekali” rintih Baekhyun.
“Bersabarlah, sebentar lagi akan sampai”
“shh lepaskan aku”
“Oh Tuhan! Kau sedang berada dikondisi darurat, tolong jangan membantah apapun!” sentak Chanyeol merasa frustasi.
Tak lama mereka sampai dirumah sakit, Chanyeol kembali mengendong Baekhyun dan segera diurus oleh petugas disana untuk dilakukan proses persalinan.
Baekhyun terus merintih, pembukaan demi pembukaan untuk jalan keluarnya sang anak terus terjadi hingga akhirnya berada pada tahap akhir.
“Akhh sakit sekali”
“Tahanlah bee, sebentar lagi anak kita akan terlahir”
“Ini sakit sekali sshh”
“Sudah waktunya, Nyonya Baekhyun tolong tetap jaga kesadaran anda. Dan ikuti intruksi kami” kata Dokter shin hye.
Proses persalinan mulai dilakukan, Baekhyun terus melakukan apa yang petugas disana katakan. Chanyeol dengan setia menemani sang istri yang tengah berjuang demi kelahiran sang anak yang masih belum ia ketahui apa jenis kelaminya.
Cukup waktu, hingga akhirnya terdengar suara bayi laki-laki yang menangis mengisi ruangan yang awalnya menegangkan berganti menjadi suasana yang mengharukan.
Nafas Baekhyun naik turun, tubuhnya terasa remuk.
Tiba-tiba saja air matanya menetes, merasakan perasaan yang aneh menjalar pada hatinya saat mendengar suara tangis yang begitu nyaring.
Sama dengan Chanyeol yang sudah dengan mata memerah karena tangis bahagianya.
Petugas disana memberikan Bayi yang masih memerah, meletakan pada dada Baekhyun.
Baekhyun tersenyum, lalu menerima Bayi yang petugas itu berikan. menatapnya dengan lekat hingga akhirnya memudarkan senyumanya.
Lalu menatap Bayi itu dengan tatapan dingin tak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense of heart CHANBAEK (GS) [END]
Fiksi Penggemarjangan lupa follow vote komen🤍