Sense of heart CHANBAEK (GS) [END]

part 5🔞🔞

⚠️
part ini berisikan kekerasan seksual, yang memiliki trauma atau ketakutan dalam hal ini dimohon untuk tidak meneruskan⚠️

***

chanyeol masih terus memangut bibir mungil istrinya, mencengkram erat tangan istrinya yang mulai memberontak.

tanganya dengan lihai meraba-raba tubuh istrinya yang bergetar.

Baekhyun terisak tertahan, chanyeol mengunci pergerakanya dengan erat tak perduli dengan tubuh baekhyun yang bergetar.

chanyeol berganti menciumi leher baekhyun.

“hiks chan berhenti hiks kumohon hiks”

chanyeol tak mendengarkanya seolah tuli, terus melakukan aksinya untuk mencumbu tubuh istrinya.

“hiks kumohon hiks tolong hiks aku takut chan hiks”

“tidak! aku sudah tak tahan!” kata chanyeol menatap baekhyun dengan kilatan nafsu.

“hiks tolong hiks”

tubuh baekhyun bergetar hebat, dan semakin bergetar saat tiba-tiba wajah chanyeol berubah menjadi sosok yang ia benci.

“TIDAK TOLONG JANGAN! AKKHHH”

Baekhyun berteriak saat merasakan miliknya dimasuki benda besar nan panjang dengan kasar tanpa diberi pelumas atau pemanasan yang lain.

rasa nyeri juga perih yang ia rasakan divaginanya,darahnya merebes keluar.

“JANGAN HIKS HIKS TOLONGG BERHENTI TIDAK HIKS”

baekhyun terus berteriak meminta tolong dan berhenti, baekhyun menangis sejadi-jadinya namun chanyeol seolah benar-benar tuli.

“akhh akhirnya ahh sempit sekali ahh” desah chanyeol

“hiks tolong pergi hiks jangan hiks sakit”

baekhyun terus berusaha memberontak, namun chanyeol terus mengunci pergerakan baekhyun dengan erat. chanyeol terus menumbukan miliknya yang terasa dicengkram dibawah sana dengan brutal.

“Akhh sakit! hiks tolong berhenti hiks!”

“Ahhh ini nikmathh ahhhh”

“BERHENTI BERENGSEK” teriak baekhyun

PLAKK

chanyeol menampar pipi baekhyun, kilatan nafsu dan amarah tiba-tiba terlihat dimatanya.

hal itu membuat chanyeol semakin brutal mengerakan badanya menumbuk milik istrinya yang sudah lama tak ia rasakan.

chanyeol membekap mulut baekhyun agar baekhyun tak mengucapkan kata-kata memintanya untuk berhenti.

Chanyeol terus mendesah nikmat, sedangkan baekhyun terus menangis terpendam. badanya bergetar takut.

Chanyeol benar-benar melakukan dengan kasar, menampar pantat baekhyun hingga memerah. terus menumbuk dalam.

Hati baekhyun sakit, sakit sekali.

“AAKKKHHH!” lenguh chanyeol saat mendapatkan pelepasan pertamanya.

Tampak belum puas, chanyeol kembali mengumuli baekhyun dengan kasar tak memperdulikan teriakan juga berontakan baekhyun.

bahkan baekhyun sempat merangkak berusaha kabur saat chanyeol tengah mendapatkan pelepasanya, namun chanyeol kembali menarik baekhyun dan kembali menghujami lubang istrinya yang sudah memerah dengan keras dan kasar.

Baekhyun benar-benar tak menemukan sebuah kenikmatan disini, ia hanya menemukan sebuah ketakutan juga sakit pada hatinya.

Bukan hanya melakukan dengan kasar, tapi chanyeol kerap kali memainkan tanganya untuk menampar pantat juga pipinya saat baekhyun berteriak dan memohon untuk berhenti.

hingga terdapat luka disudut bibirnya, dan pipinya memerah karena tamparan keras chanyeol.

“AAKHH YEAH AHHH FUCKHH AHH”

“ENHHGG AAAKKKHHH!”

sekian kali pelepasan yang chanyeol dapat, chanyeol terus mengumuli baekhyun lima jam lebih lamanya dengan kasar dan brutal.

sudah satu jam yang lalu baekhyun pingsan, karena lelah berteriak dan memberontak. namun hal itu tak membuat chanyeol berhenti, bahkan chanyeol semakin melakukan aksinya bak orang kesetanan.

meremas keras payudara baekhyun, mencengkram dagu istrinya hingga terdapat luka kuku dipipinya.

Chanyeol masih memejamkan mata menikmati pelepasanya yang belum berhenti, masih menanamkan miliknya pada lubang hangat baekhyun.

setelah dirasa berhenti chanyeol mencabut miliknya, terlihat lubang baekhyun yang menganga lebar,memerah dan juga darah yang mengalir.

seketiak chanyeol terdiam membeku, lalu menatap wajah baekhyun yang masih pingsan. wajah yang dihiasi luka pada sudut bibir juga hidung dan bekas cengkraman kuku yang mengores juga pipi yang memerah.

kesadaran chanyeol kembali, ia terdiam membeku atas apa yang ia lakukan pada istrinya. kenikmatan membuatnya lupa segalanya.

“a-apa yang ku lakukan…”