part 7

2.1K 137 0
                                    

"Baek..."

Baekhyun masih terdiam, memeluk lututnya dengan pandangan kosong namun juga tubuh bergetar.

"katakan padaku apa yang kau rasakan?" tanya sooya

"a-aku aku takut..." jawab baekhyun.

"apa yang kau takutkan?" tanya sooya

"aku- aku benci kekerasan! aku benci suara itu aku benci orang itu hiks aku benci hiks aku takut hiks"

baekhyun menutup telinganya menjambak rambutnya dengan keras.

"baek cukup, jangan tarik rambutmu itu sakit baek" kata sooya melepaskan cengkaraman tangan baekhyun pada rambutnya.

"hatiku lebih sakit! hiks hiks sakit sekali hiks"

sooya memeluk baekhyun yang langsung menangis, tubuhnya bergetar dan mulutnya terus mengucapkan kata benci.

"ssstt tenanglah, tenanglah baek semua baik-baik saja"

"tidak hiks, aku takut chanyeol hiks aku tak mau bertemu orang itu hiks hiks. chanyeol jahat hiks chanyeol kasar hiks aku takut hiks"

"hei tenanglah, chanyeol suamimu baek dia bukan orang jahat"

"TAPI CHANYEOL SUDAH MEMBUATKU SAKIT! CHANYEOL MENAMPARKU! CHANYEOL KASAR!" teriak baekhyun dan memberontak.

"Baek ku mohon tenanglah"

"TIDAK! PERGI! PERGI KAU DARI SINI! hiks hiks"

"PERGIIIII"

prank prank

baekhyun melempar barang-barang yang berada dinakas kepada sooya, sooya pun terkejut.

"baek tenanglah, ini aku sooya baek tenanglah aku tidak jahat" kata sooya.

"AKU BILANG PERGIIIII!" teriak baekhyun.

saat melihat baekhyun akan melempar barang-barang lagi sooya segera keluar dan menutup pintu lalu segera menghubungi kai.

"h-halo kai, t-tolong datang kerumah chanyeol sekarang. b-baekhyun tiba-tiba mengamuk" kata sooya merasa takut juga khawatir.

"c-cepatlah"

sooya mematikan telefonya sepihak, lalu meremat tanganya karena kekhawatiran melanda.

"astaga Tuhan kenapa baekhyun malah menjadi seperti ini"

"ah sepertinya aku harus menghubungi dokter lay, tapi ini sudah sangat malam"

setelah memikirkan cukup waktu sooya pun memberanikan diri untuk menghubungi lay, lay adalah dokter psikolog yang sooya kenal.

sooya pun langsung menghubungi lay yang beruntungnya langsung tersambung dan diangkat dengan cepat, sooya pun menceritakan sedikit kejadian dan memberikan alamat pada lay yang langsung bergegas kerumah chanyeol.

lima belas menit lamanya akhirnya kai datang bersama chanyeol dan sehun.

"dimama baekhyun?" tanya chanyeol

plakk

"apa yang sudah kau lakukan pada baekhyun berengsek!" sentak sooya.

chanyeol terdiam.

pranggg

suara barang dibanting kembali terdengar dari dalam, chanyeol segera membuka pintu dan melihat barang-barang berserakan disana.

chanyeol mendekat kearah baekhyun.

"m-mau apa kau kesini! pergi! pergi!"

"bee ini aku chanyeol suamimu" kata chanyeol memberi tahu.

"KAU JAHAT!"

"bee tolong maafkan aku bee"

"pergi! PERGIIII"

baekhyun berteriak, namun chanyeol malah mendekat kearah baekhyun memeluk istrinya dengan erat.

baekhyun terus memberontak keras.

"bee tolong maaf bee, hiks ku mohon bee"

"pergi aku hiks kau jahat hiks pergi hiks"

"bee kumohon bee, jangan seperti ini bee hiks kumohon"

"Tidak! pergi kau! PERGIIIIIII"

baekhyun memberontak keras, berteriak tak karuan.

tak lama lay datang, memasuki kamar dengan tergesa. chanyeol memeluk erat tubuh baekhyun dan hal itu lay gunakan untuk menyuntikan bius penenang.

hingga tak lama tubuh baekhyun melemas, tak memberontak dan tak lagi berteriak. baekhyun tertidur.

chanyeol masih meneteskan air matanya, menatap baekhyun yang sudah tak sadarkan diri.

"apa sebelumnya dia memiliki trauma?" tanya lay

"y-ya hiks" jawab chanyeol.

"d-dia memiliki trauma sudah dari menduduki bangku sekolah, istriku adalah korban kekerasan seksual" kata chanyeol

"selama ini aku dan istriku tak pernah melakukan hubungan suami istri, itu karena istriku terus merasa ketakutan"

"hingga akhirnya tadi entah aku bodoh sekali, aku melakukan dengan memaksa dan kasar hiks bahkan...bahkan aku melukainya hiks" kata chanyeol menjelaskan.

"Menghilangkan ataupun hanya sekedar menyingkirkan rasa trauma memang tak mudah untuk dihilangkan, istrimu memiliki ketakutan yang mendalam hingga ia merasa sulit untuk menghilangkan bayang-bayang masa lalunya"

"menghadapai seseorang yang memiliki masalah trauma memang benar-benar harus lebih banyak bersabar, karena tak semua individu bisa dengan cepat melupakan rasa takutnya"

"semua harus dilakukan dengan pelan dan penuh kelembutan, jika yang ia dapatkan adalah suatu hal yang sama itu akan berdampak buruk dan berakhir seperti ini" jelas lay

"a-aku menyesal hiks aku menyesal"

"ini mungkin hal wajar pada umumnya, kau laki-laki normal yang pasti memiliki nafsu. kau memerlukan hal itu untuk memenuhi kebutuhanmu"

"tapi...untuk mendapat kepuasan pun juga harus memikirkan lawan pihak, kita melakukan sesuatu tak bisa langsung mengambil tindakan tanpa memikir panjang"

"semua hal membutuhkan proses yang matang"

Chanyeol terdiam, terdiam dan terus mendengarkan berbagai penjelasan yang lay ucapkan. hatinya merasa sakit pada dirinya sendiri.

Sense of heart CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang