Moujeons's headnote: Di sini kita ambil latar belakang Jungkook, dkk. sudah memasuki semester delapan dan persiapan skripsi. Jika ada ketidaksesuaian dengan jalan cerita sebelumnya, mohon untuk diingatkan.
***
Beberapa bulan setelah sidang.
Rasanya terdapat banyak sekali hal yang berubah. Meski suasananya tetap sama, ciri khas dunia perkuliahan pada umumnya. Berangkat sesuai jadwal, tak lagi titip absen karena mendekati persiapan skripsi, jadwal jauh lebih luang, tetapi jatah tidur justru jauh semakin berkurang. Tujuh puluh persen hari dijalani dengan berkutat di depan layar ataupun tumpukan kertas yang menyakiti mata. Sungguh, semester akhir itu benar-benar seperti di ambang batas kewarasan.
"Sumpah demi apapun, gue udah nggak sanggup lagi!" Gerutuan terdengar dari pojok ruangan. Dapat dilihat pemuda berkaus kuning cerah tengah bersandar sembari menutup matanya menggunakan lengan.
Eunwoo tertawa, "Jadi, Gyeom? Lo sengaja pake baju kuning yang katanya bisa membawa aura-aura positif, nggak mempan sama sekali?"
"Malah bikin sakit mata, bego! Saking ngejrengnya sampe ngalahin kecerahan layar laptop gue." Kali ini Mingyu balas menggerutu. Ia melirik sekilas ke arah Yugyeom sambil memberikan dengusan sebal.
"Dosen pembimbing gue jahat banget, Gusti. Masa iya gue udah ajuin empat judul, ditolak semua. Babi emang," Yugyeom menggerutu.
"Wah, parah lo! gue bilangin sa-"
"Skripsi gue yang kayak babi, kalo Pak Julian sih tercinta sejagat raya pokoknya." Sanggah Yugyeom membenarkan. Setelah tidak mendapat sahutan apapun lagi dari Mingyu, ia mengedarkan pandangan. Menatap sudut demi sudut kost-an milik Jungkook yang menjadi tempat persinggahan mereka dalam menyicil skripsi di malam sabtu. Cat berwarna biru muda dengan suasana sekitar yang tenang menjadi pilihan pas bagi mereka.
Tatapan mata Yugyeom jatuh pada sosok berkaus hitam yang tertidur di sofa panjang. Wajahnya tidak terlihat karena menghadap sandaran sofa, tetapi dilihat dari rambutnya sudah jelas bahwa dia adalah Jungkook. Napas pemuda itu teratur, menandakan jika tidurnya terlampau lelap.
Kalau boleh jujur, Yugyeom lebih senang melihat temannya itu seperti ini. Tertidur dengan tenang tanpa terlihat seperti tengah dikejar-kejar berbagai pekerjaan. Terlebih ketika kasus penodaan nama baik Jungkook beberapa waktu lalu. Yugyeom nyaris tidak pernah melihat Jungkook tertidur. Temannya itu sibuk bolak-balik dari ruangan satu ke ruangan lainnya untuk mencari bukti. Untung saja karena kepribadian baik Jungkook di mata mahasiswa lain dan dosen, penyelesaian kasus itu dapat diakhiri dengan cepat.
"Pesen makan, gih!" Celetuk Jaehyun tiba-tiba. Diikuti dengan bunyi laptop yang ditutup dengan keras. Ia meregangkan kedua tangan bertautnya ke atas sambil menguap tertahan. Rasanya mengantuk, tapi lapar lebih mendominasi.
"Kenapa nggak ke luar aja? Sekaligus refreshing jalan-jalan ke taman kota, siapa tau ketemu cewek cantik." Mingyu menyeringai main-main. Kedua alisnya terangkat, sembari melakukan peregangan ringan mengikuti Jaehyun.
"Nih, bos," Jaehyun beringsut mendekati Mingyu dan merangkulnya. "Lo kalo mau caper ke cewek, sadar diri dulu sama penampilan lo sekarang."
Benar sekali. Semenjak berhadapan dengan setumpuk file dan kertas-kertas sialan ini, penampilan mereka menjadi sedikit tidak terurus. Rambut dibiarkan memanjang, berpadu dengan kantung mata yang lumayan jika diperhatikan lekat-lekat. Terlebih Eunwoo dan Jungkook-sebagai mahasiswa paling aktif di antara mereka berlima-yang harus mengejar ketertinggalan materi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fin] 3676 Mdpl | tk
FanfictionSemeru; ketinggian 3676, Ranu Kumbolo, dan Taehyung Alfanio. Please read these tags carefully!! [Local fanfic] BOYS LOVE; Boy x Boy | Taehyung x Jungkook from BTS | mpreg! Drama! Start: 1-08-20 Finish: 6-12-20