Menjelang malam, Jungkook dan teman-temannya memasak beberapa bungkus mie dengan empat kompor portabel. Sebenarnya ada beras, tapi mereka malas karena lumayan membutuhkan waktu lama.
Jam menunjukkan pukul 8, api unggun kecil sudah menyala. Selagi menunggu makanan siap, Jungkook dan yang lainnya duduk mengelilingi api unggun. Mereka berbincang sambil merencanakan pukul berapa besok akan kembali mendaki. Perjalanan masih panjang. Kurang lebih 8-10 jam lagi hingga menuju puncak. Sejauh ini kondisi masih cukup baik. Meski melelahkan, tapi fisik mereka masih lumayan. Belum terlalu lelah untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Jungkook mengedarkan pandangannya untuk melihat sekitar. Beberapa kelompok pendaki dari berbagai daerah juga terlihat sedang melakukan hal yang sama. Ada yang memasak, namun ada juga yang mungkin sudah terlelap di dalam tenda.
Hingga akhirnya, beberapa orang terlihat mendekat. Dua di antaranya Jungkook mengenalnya. Tentu saja, mereka adalah mahasiswa dari Universitas Brawijaya.
"Malem, Dek." Sapa salah satu dari mereka.
Teman-teman Jungkook sontak menyahut. Mereka senang. "Kak, sini gabung!"
Salah satu hal menyenangkan saat mendaki adalah kita bisa mendapatkan teman-teman baru dari berbagai daerah. Tanpa mengenal perbedaan, semua menyatu secara tiba-tiba. Bercanda dan saling bertukar cerita meski mereka baru saling mengenal dalam beberapa menit.
"Kak, sini!" Jungkook berucap sedikit kencang saat Taehyung masih memutari api unggun untuk mencari tempat. Jungkook langsung menggeser tubuhnya dan mempersilakan Taehyung untuk duduk di sampingnya."Thanks," Kata Taehyung pelan. Jungkook hanya tersenyum singkat.
"Lo besok naik jam berapa?" Tanya Taehyung sambil masih terfokus pada api unggun.
"Belum ada kesepakatan sih, tapi rencananya sekitar jam 4 atau 5 lah."
"Gila, pagi bener. Kabut tebel loh, Dek," jelas Taehyung memperingati. "Lo bareng sama mereka semua? Mapala?"
"Iya, kak."
"Leader siapa?"
"Samping lo, Kak."
"Pffftt—"
Jungkook mengernyit heran saat Taehyung menahan tawa. "Apa yang lucu?"
"Orang ceroboh kaya lo jadi leader."
"Dih jangan salah. Gue juga udah mendaki belasan gunung." Jungkook mengelak.
Taehyung mengangguk, mengiyakan. "Iya gue percaya, kok. Lo punya tanggung jawab yang tinggi."
"Tau dari mana?"
"Ya keliatan aja," kata Taehyung sambil menoleh. Memperhatikan siluet Jungkook yang masih fokus menatap api. Tubuh anak itu terbalut jaket tebal. Lucu, lehernya tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fin] 3676 Mdpl | tk
FanfictionSemeru; ketinggian 3676, Ranu Kumbolo, dan Taehyung Alfanio. Please read these tags carefully!! [Local fanfic] BOYS LOVE; Boy x Boy | Taehyung x Jungkook from BTS | mpreg! Drama! Start: 1-08-20 Finish: 6-12-20