Mahameru -3

7.8K 1.3K 92
                                    

Tanjakan cinta.

Menurut mitos, jika selama menanjak di tanjakan cinta tidak menoleh ke belakang, maka akan segera mendapatkan jodoh.

Teman-teman Jungkook sangat bersemangat disini. Meski hanya mitos, namun rasa antusiasme mereka tidak pudar. Terlebih saat suasana menjadi ramai karena saling mengganggu satu sama lain.

Yugyeom yang berjalan di belakang Jungkook terus menatap depan. Berusaha tidak menoleh meski teman-temannya terus berteriak, memanggil namanya, dan berusaha untuk membuatnya menoleh ke belakang.

"Gak mempan, gak mempan!" Kata Yugyeom sembari terus menatap depan. Jisoo rupanya tidak mau kalah. Ia langsung menutup kedua telinganya supaya tidak terpengaruh ejekan teman-teman.

"Dasar jomblo tua, ngebet nikah," Kata Eunwoo dengan kekehan yang menyebalkan.

"Iya deh yang udah punya pacar, iya," Ryujin memutar bola matanya malas. Eunwoo yang paling bersemangat untuk menggagalkan rencana mereka. Dasar, mentang-mentang sebulan lalu sudah anniversary.

Jungkook sendiri hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya. Ia tidak peduli masalah mitos, yang terpenting bisa melihat teman-temannya sebegini bahagia, melupakan rasa lelah yang mungkin sudah membelengu.

Selepas melewati tanjakan cinta, mereka sampai di Oro Oro Ombo, hamparan rumput yang sangat luas. Banyak ilalang atau rerumputan kering karena bulan ini masih termasuk musim kemarau. Padahal, di Oro Oro Ombo ini terdapat tanaman bunga Verbena brasiliensis yang sangat istimewa. Bunga tersebut berasal dari Brazil. Warnanya ungu cerah dan sangat indah bila sedang bermekaran. Sayangnya, mereka belum diberi kesempatan untuk melihat keindahan tersebut.

Renjun Devano, yang bertugas menjadi fotografer, sibuk memotret pemandangan. Hamparan rumput luas seperti ini sulit ditemukan di perkotaan. Terlebih Jakarta, kota kelahirannya.

"Renjun, fotoin!" Renjun menoleh. Mendapati Jaehyun, Lucas, dan Yeri sedang berpose. Mereka bertiga kebetulan ada di posisi paling belakang.

"Wahhh, gokil sih, andai Bekasi ada kayak gini," Gumam Ryujin Revalina. Perempuan asal Bekasi yang menjadi mahasiswi silvikultur. Ia terperangah takjub saat menyibak rerumputan menggunakan trekking pole.

Lucas yang ada di belakang Ryujin mendengus. Ia menendang-nendang trekking pole miliknya sambil menahan lapar. Sudah satu jam perjalanan, tetapi masih belum juga sampai di Cemoro Kandang. "Jungkook, masih lama?"

"Dikit lagi," Dari depan Jungkook menjawab samar.

Ucapan Jungkook tidak salah. Beberapa meter setelah melewati Oro Oro Ombo, mereka telah sampai di Cemoro Kandang. Disana ada beberapa pendaki yang sedang sarapan. Juga ada warung yang menyediakan berbagai makanan. Jungkook langsung memberi arahan pada teman-temannya agar mempersiapkan kompor dan bahan makanan. Menu pagi ini masih sama, hanya sebungkus indomie. Ada juga beberapa yang lebih memilih untuk memakan roti.

Renjun tidak melewatkan kesempatan di tempat ini. Ia sibuk memotret kegiatan yang akan ia pasang fotonya di album mapala. Sekaligus untuk promosi bagi mahasiswa baru.

Alam memang benar-benar menakjubkan. Panorama indah tersaji di depan mata. Pepohonan dikelilingi kabut tipis yang terkena semburat efek tindal cahaya matahari itu menjadi salah satu alasan kenapa beberapa orang suka untuk mendaki. Selain bisa menghilangkan stress, bisa juga untuk meningkatkan rasa syukur atas semua pemberian Tuhan.

"Jung, mau indomie?" Tawar Jisoo sambil menyerahkan semangkuk mie pada Jungkook. Jungkook menggeleng, ia menunjukkan seplastik roti isi yang ia dapat dari Haechan.

[Fin] 3676 Mdpl | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang