Mahameru - 9

7.4K 1.2K 220
                                    

Bagian akhir dari cerita
Penutup kisah di atas Mahameru dengan sejuta cerita dibaliknya.

Banda neira - sampai jadi debu

•••

"Gue nggak bisa!"

Ryujin menggeleng sambil berlutut. Di sebelahnya ada Lucas yang memegangi bahunya. Sepatu Ryujin rusak, kakinya terluka, sehingga kemungkinan besar ia tidak bisa untuk melanjutkan perjalanan.

"Nggak lama lagi sampe puncak, lo yakin?" Tanya Lisa.

Awalnya Ryujin terdiam, tapi ia lantas tersenyum. "Gue nggak akan nyesel. Udah sampe sini bareng kalian aja gue seneng banget, semangat ya! Kibarin merah putih di atas sana," jeda sebentar sebelum lanjut bicara, "Jung, ini trekking pole punya lo. Thanks, tanpa ini mungkin gue udah mundur di awal,"

Jungkook mendekat dan mengambil benda yang Ryujin ulurkan. Ia tersenyum simpul sambil menggumamkan kata 'sama-sama' tanpa suara.

"Gue ikut turun, jagain Ryujin, walaupun gue pengin banget nyampe puncak, tapi bener apa yang Ryujin bilang. Sampe di sini aja udah seneng luar biasa," kata Lucas sambil berdiri tegap. "Mingyu, sampein salam gue buat batu yang ada di Puncak Mahameru!"

Mingyu tertawa karenanya. "Sip!"

Perjalanan dilanjutkan oleh anggota sisa ditambah mahasiswa dari Brawijaya. Mereka sengaja untuk mendaki bersama. Di barisan paling akhir ada Jungkook dengan Taehyung di sebelahnya. Jungkook sengaja ada di barisan belakang guna memantau teman-temannya dari sini. Berkali-kali mereka terpeleset dan mundur ke belakang karena jalanan berpasir yang cukup licin. Apalagi semakin ke atas, intensitas pasir dan debu semakin banyak. Berkali-kali juga Jungkook mengingatkan temannya agar berhati-hati.

"Gimana?"

Jungkook menoleh pada Taehyung yang mengeluarkan suara. "Apanya?"

"Gimana rasanya mendaki bareng temen-temen, dan lo ada di posisi yang penuh tanggung jawab?"

Jungkook paham. Ia menghela napas kasar sambil tersenyum puas. "Seru sih, gue nggak nyangka bisa dapet pengalaman sebegini berarti. Bahkan paling berarti di antara pengalaman mendaki gue sebelumnya," Kata Jungkook. "Gue juga nggak nyangka, bisa ketemu lo, kak Jimin, dan yang lainnya."

"Lo tau kenapa Jimin sarkas banget ucapannya?"

Jungkook menggeleng.

"Beberapa tahun lalu, gue sama Jimin pernah kehilangan temen waktu mendaki. Namanya Seungyoon, dia meninggal setelah dinyatakan hilang. Pada saat itu, sebelumnya kami sempet debat. Bukan kami sih, cuma Seungyoon sama Jimin yang kena konflik." Kata Taehyung. Jungkook hanya menyimak dengan serius. "Alasannya klise. Pada saat itu hujan, kondisinya sama kayak gue sama lo di hutan kemarin. Itu sebabnya gue nyusulin lo, karena gue nggak mau ngulang kesalahan yang sama. Saat itu Seungyoon mau langsung turun, nggak mau kejebak hujan di dalem hutan. Jimin nolak karena dia pikir itu terlalu bahaya. Walaupun menurut gue, dua langkah itu sama-sama beresiko. Kalo kejebak hujan di hutan juga sama bahayanya, bisa hipotermia."

"Akhirnya karena emosi, Jimin ngeiyain pendapat Seungyoon buat turun, tapi di situ ada kesalahan fatal yang gue dan Jimin sesali seumur hidup. Jimin mau turun, asal Seungyoon jalan lebih dulu dan pastiin kalo jalur aman. Gue setuju sama pendapat Jimin."

[Fin] 3676 Mdpl | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang