3676 Mdpl

7K 936 259
                                    

Menjelang akhir dari semua cerita
Tentang pertemuan dua manusia di Puncak Mahameru

••••

"I wanna love you like the hurricane
I wanna love you like the mountain rain
So wild, so pure
So strong and crazy for you"

Song : Nidji - Rahasia Hati

___
••••

Lima pemuda itu sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang memasukkan logistik ke dalam carrier, melipat tenda, menyiapkan perlengkapan, ataupun sibuk bermain ponsel. Opsi terakhir membuat salah satu dari mereka berujar jengah. "Jimin! Gue tau lo udah selesai semua, tapi bantuin yang lain kek."

Seokjin mendengus. Jimin ini santai sekali. Padahal mereka sedang terburu-buru akan ke Semeru untuk mendaki.

"Bentar, lagi push rank dikit lagi,"

"Yaudah Jimin tinggal aja, guys."

"Yang tua emang nggak asik." Jimin merengut. Ia lantas menuruti kata Seokjin untuk membantu yang lain.

"Siapa tua?!"

"Hehe, Taehyung tua."

"Anjing! Kok malah gue yang kena?" Taehyung yang tengah ribut membereskan isi carrier langsung menyahut tak terima.

"Namjoon mana nih?" Jackson bertanya sembari meregangkan otot tangan. Akhirnya semua barang-barangnya telah siap. "Joon, ini pake mobil lo kan?"

"Iya. Nggak ada bensinnya tapi," Namjoon tertawa. "Bayarin ya?"

Jackson memutar bola matanya malas. Meski begitu ia tetap mengangguk. Cukup tahu diri dibanding 3 temannya yang justru malah semakin merepotkan.

Rencana pendakian ke Semeru dengan target mencapai puncak tepat di Hari Kemerdekaan sudah dibincangkan sejak satu bulan yang lalu. Tidak ada alasan khusus selain menghibur diri dari peliknya kehidupan kampus yang sangat melelahkan. Untuk Seokjin beda lagi. Ia mengatakan jika ini adalah pendakian terakhirnya sebelum sibuk mengurus skripsi bulan depan.

Ketika ada yang bertanya kenapa memilih Semeru? Namjoon akan menjawab "Kemerdekaan adalah penghargaan yang tinggi bagi negara kami. Makanya kami ingin merayakannya di Puncak tertinggi pula."

Mendengar jawaban Namjoon yang sangat masuk akal justru membuat Jimin tertawa. Memang orang aneh.

___

Menginjakkan kaki di basecamp, Jimin mulai mendudukkan diri di pelataran. Persis seperti dugaan jika Semeru ramai pendaki hari ini. Ada yang masih muda dan bugar, pekerja kantoran, usia 40-an, bahkan pendaki perempuan juga terlihat lumayan banyak.

"Pak," Jimin memanggil salah satu petugas yang sedang berlalu lalang. "Rombongan paling jauh dari mana nih, Pak?" Tanyanya.

Bapak itu terlihat berpikir sejenak. "Banyak, Mas. Jawa Barat, Jawa Tengah, luar Jawa juga ada,"

"Waduh rame nih,"

[Fin] 3676 Mdpl | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang