Janji Mahameru - 2

6.6K 1.1K 216
                                    

Song : It's OK If You Forget Me - Astrid S.

I don't feel empty now that you're gone. 'Cause that to me did mean nothing at all. But i tell you what the worst is, it's the way it doesn't hurt.

[Lagu ada di mulmed. Recommended banget lagunya, bagus.]

•••



Hari pertama merasakan penatnya berkutat dengan setumpuk pekerjaan, Taehyung meregangkan ototnya yang terasa sangat kaku. Total sudah 4 jam ia terduduk tanpa beranjak sedikitpun sejak rehat makan siang. Pantas saja Jimin berisik sekali memberikan wejangan sejak semalam. Ternyata bekerja memang sulit. Apalagi bagi karyawan baru sepertinya. Pasti harus memberikan yang terbaik supaya tidak menimbulkan kekecewaan bagi pihak perusahaan.

"Taehyung? Gue balik dulu?"

Taehyung menoleh. Di belakangnya ada Seojoon yang sudah bersiap ingin meninggalkan ruangan. Park Seojoon, teman barunya yang sudah bekerja di tempat ini selama kurang lebih setengah tahun.

"Oh? Oke. Hati-hati," Balas Taehyung singkat. Seojoon hanya menjawab dengan senyuman. Ia lantas berlalu tanpa mengatakan apapun lagi. Orangnya sangat kaku dan cuek. Bisa jadi karena ia sulit beradaptasi dengan orang baru di sekitarnya.

Taehyung sendiri lebih memilih bersantai sambil memainkan ponsel. Meski jam kerjanya sudah habis, tapi Taehyung lebih memilih untuk mengistirahatkan otaknya sejenak. Ia anti sekali berkedara dengan pikiran penuh dan penat. Hanya memperbesar resiko pemendekan umur katanya.

"Taehyung Alfanio?"

Taehyung sontak terlonjak saat ada orang yang memanggil nama. Ah, dia ingat. Laki-laki di hadapannya ini adalah HRD yang mewawancarainya kemarin. Taehyung langsung saja berdiri tegap dan meletakkan ponselnya asal-asalan di atas keyboard komputer.

"P-pak?"

"Benar kan? Taehyung Alfanio?"

Taehyung mengangguk. "Benar, Pak. Ini sebentar lagi saya pulang kok, Pak. Hanya istirahat sebentar, semua pekerjaan juga sudah selesai." jelasnya tanpa diminta. Tentu saja ia panik. Takut di cap buruk karena ketahuan sedang berleha-leha meski semua pekerjaan telah diselesaikan.

"Haha, bukan masalah itu. Saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting untuk Anda," Pak Siwon, selaku wakil kepala HRD, tersenyum tipis guna memaklumi kepanikkan Taehyung yang berlebih.

"Aduh, maafkan saya, Pak? Ada perlu apa ya, Pak?"

"Begini— ternyata setelah rapat dengan Direksi, kami sedang ada program pemerataan pekerja di semua cabang. Jadi, setelah saya pikir-pikir mungkin Anda akan dipindahkerjakan ke cabang perusahaan yang ada di Bogor, bagaimana?"

Taehyung terkejut tentu saja. Namun, ia berhasil mengontrol ekspresi dan berusaha terlihat setenang mungkin. "Bogor, Pak?"

"Iya. Bersama beberapa karyawan lain yang saya mutasi. Kebetulan anda baru kerja satu hari di sini, jadi sekalian saja memulai semuanya di Bogor,"

Terdiam sambil menatap ujung dasi dari Pak Siwon, Taehyung berpikir keras untuk hal ini. Bogor? Yang benar saja. Ia memang pernah ke Bogor, tapi itu dulu sekali, saat masih kecil. Sekarang ia sangat asing dengan kota tersebut. Punya sanak saudara di sana pun tidak. Parahnya lagi, ia harus berpisah dengan Jimin. Tidak mungkin bukan, Jimin harus mengikutinya pindah ke Bogor?

[Fin] 3676 Mdpl | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang