Tidak ada.
Jungkook mengedarkan pandangannya guna mencari sosok yang ia cari sejak tadi. Lagi-lagi otaknya mengatakan kalimat yang berulang. Nggak ada, mereka udah pulang.
Kecewa jelas. Sepuluh menit lagi rombongan Jungkook sudah akan berangkat menuju stasiun untuk pulang, tapi ia malah masih berdiri kaku di depan basecamp seperti orang hilang. Tidak bersiap meski teman-temannya berseliweran kesana-kemari.
"Jung, lo cari siapa sih?" Mingyu yang awalnya hanya memperhatikan, kini mendekat dan bertanya. Merasa aneh pada Jungkook yang menatap depan dengan murung.
"Hm?" Jungkook menoleh. "Nggak ada," Lanjutnya sambil menggeleng. Ia lantas bergerak menjauh untuk mengambil carrier, memakainya, berkaca di layar handphone.
"Lo nyari Bang Jimin sama temen-temennya kan?" Celetuk Mingyu yang ternyata mengikuti langkah Jungkook. Tangannya menepuk halus pundak Jungkook dua kali.
"Nggak kok, siapa bilang?"
"Haha, mereka udah balik tadi subuh." Kata Mingyu sambil tertawa pelan. "Ayo! udah ditunggu kang ojek di depan,"
Jungkook terdiam saat Mingyu mengajaknya keluar. Entah kenapa sudut hatinya merasa tercubit. Mereka udah balik tadi subuh?
Harusnya Jungkook sadar. Mereka hanya teman sesaat. Sama halnya seperti pendakian pada biasanya. Mendaki, bertemu teman, kenalan, dan berpisah di ujung waktu. Kembali ke daerah asal masing-masing tanpa bertukar identitas pasti. Namun, entah kenapa Jungkook tidak mau seperti itu. Untuk kali ini, Ia tidak ingin perkenalannya dengan Taehyung hanya sebatas pendakian sesaat, ia ingin mengenal lebih jauh lagi. Ingin bereksplorasi dan berbagi pengetahuan lebih luas lagi dengan mahasiswa ekonomi tersebut.
Alibi. Pernyataan tadi hanyalah jawaban yang akan ia sampaikan pada semua orang tentang tujuannya ingin mengenal Taehyung. Padahal kenyataannya, Jungkook hanya ingin Taehyung menjelaskan lebih lanjut tentang ucapannya tempo lalu. Bukan ucapan panjang, tapi sebuah ungkapan yang total membisukan sekaligus memporak-porandakan hatinya.
Jungkook menghela napas pelan. Bahunya merosot sambil berusaha melangkah menjauhi basecamp. Dalam hati ada secuil tekad jika ia tidak mau lagi menginjakkan kaki di Semeru. Penuh kenangan sekaligus sangat menyesakkan.
"Jung, lo lelet banget tumben. Buruan!" Kata Yeri sambil mendorong punggung Jungkook dari belakang. Yeri terus mendorong Jungkook hingga berhenti di hadapan tukang ojek yang telah mereka sewa.
Jungkook sekali lagi menoleh. Matanya menajam saat menatap sudut kanan pelataran basecamp, dimana itu adalah tempat terakhir ia melihat entitas Taehyung. Tadi malam, kedua rombongan sempat berbincang singkat sebelum akhirnya memutuskan untuk beristirahat. Saat itu Taehyung duduk di sisinya. Sesekali merangkul atau bahkan memainkan telinganya. Entah refleks atau sengaja, yang pasti Jungkook sudah terlanjur jatuh dan ia tidak mau jika harus berpisah tanpa isyarat seperti ini.
"Mas?"
Jungkook menoleh kaget saat bapak-bapak tukang ojek di hadapannya memanggil pelan. Jungkook hanya tersenyum, lantas menaiki jok dan memakai helm yang diberikan. Ia tidak mau lagi melihat ke arah basecamp. Sudah cukup. Ia akan pulang ke Bogor. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, tapi— kenangan akan terus mengikuti meski sang pemilik memori enggan untuk mengingatnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fin] 3676 Mdpl | tk
FanfictionSemeru; ketinggian 3676, Ranu Kumbolo, dan Taehyung Alfanio. Please read these tags carefully!! [Local fanfic] BOYS LOVE; Boy x Boy | Taehyung x Jungkook from BTS | mpreg! Drama! Start: 1-08-20 Finish: 6-12-20