15

4.1K 574 33
                                    

Happy Reading ✨
_______________________________________

    "Ah--- si..sial, ini kenapa! Ah benar benar!" Wei Wuxian menendang nendang meja dan kursi di ruang kelas. Memang tidak keras, namun cukup untuk membuat berantakan. Para petugas piket hanya bisa mengumpat dalam hati.

    Jiang Cheng sudah tertawa terbahak-bahak. Sedangkan, Nie Huaisang langsung memainkan kipasnya dan berkomentar. "Mo Zi Xiong, aku tidak tahu kau begitu buruk dalam permainan kartu"

    Wen Ning mengangguk setuju. Setahunya, Wei Wuxian selalu sempurna dalam melakukan sesuatu. Meski, tidak benar benar serius melakukannya. Seperti ulangan kemarin saja, meski selalu tidur di dalam kelas. Bisa bisanya dia mendapatkan nilai sempurna.

   Tentu saja, teman teman sekelasnya tidak percaya begitu saja. Menuduhnya menyontek atau apapun itu. Namun, yang mendapatkan nilai sempurna selain Wei Wuxian, hanyalah Lan Wangji. Mereka berdua juga, duduk berjauhan. Setelah terbukti, tidak bersalah Wei Wuxian pun hanya melanjutkan tidurnya di perpustakaan bersama Lan Wangji.

    Sedangkan teman temannya, yang terpaksa mengikuti tes ulang karena tidak mendapatkan hasil yang cukup. Hanya bisa menatap iri dirinya. Mengutuk otak pintar Wei Wuxian, yang salah memilih tuan tukang molor itu.

    "Ah, Jiang Cheng berhenti lah tertawa" Wei Wuxian mengumpat. Ia juga tidak tahu kenapa dirinya buruk dalam bermain kartu. Untung saja, mereka tidak memberi hukuman pada yang kalah.

"A-Xian"

    Wei Wuxian langsung melirik ke arah suara itu. Jiang Yanli datang  dengan senyum setulus biasanya, Wanita itu mendekati Wei Wuxian, lalu mulai membagikan kotak bekal kepadanya dan teman temannya.

Wei Wuxian, "Shijie, ini-"

Ini adalah sup iga teratai. Dulu, ini adalah salah satu makanan favorit Wei Wuxian. Sudah sejak lama, dirinya tidak mencicipi sup teratai buatan Shijienya. Rasanya, masih sama.

    Jiang Yanli, tersenyum lembut. "Ini Sup iga teratai buatanku, ku harap kalian semua menyukainya" Mereka semua mulai mencicipinya. Jiang Yanli terlihat gugup. Wanita itu terlihat tidak berani melihat ekspresi mereka. "Jadi, bagaimana?"

Wei Wuxian, "Enak, sangat Enak! Jika Shijie yang membuatnya. Tidak perlu di ragukan lagi. Benarkan, Wen Ning"

Wen Ning tersenyum kecil, "Benar,Mo Gongzi"

   Jiang Yanli langsung tersenyum malu malu, "Ah, jika A-xian yang mengatakannya maka tidak akan masuk hitungan"

  Jiang Cheng, "Jadi, jika tunangan Jie jie yang mengatakan akan masuk hitungan?"

Alis Wei Wuxian berkedut, "Tunangan?"

  Wen Ning, "Mo Gongzi, tidak tahu? Nona Jiang sudah memiliki Tunangan?"

Nie Huaisang, "Padahal itu bukan rahasia umum lagi, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Nona Jiang dan Tuan Jin Zixuan bertunangan"

   "Jin Zixuan? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu? Jin Zixuan, Jin Zixuan. Merak jin?" Mata Wei Wuxian membelalak, ia segera mengebrak meja, "Jin Zixuan? Si Merak manja sialan itu?!"

   Semuanya terdiam. Tidak pernah, mereka melihat Wei Wuxian semarah ini, Wei Wuxian tersentak. Lalu, terbatuk dengan canggung, "Uh, maksudku- selamat Shijie. Jika si merak itu- ah, Jin Zixuan itu berani membuatmu menangis. Aku akan langsung memukul wajahnya. Kau tidak perlu khawatir"

Jiang Cheng, "Kau tidak perlu melakukan itu, karena aku yang akan melakukannya. Jika, dia berani melakukan itu"

    Mendengar itu,Wen Ning dan Nie Huaisang dengan alami mundur kebelakang. Menjauhi kedua pemuda itu.

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang