17

3.8K 545 48
                                    

Happy Reading ✨
________________________________________

    Semuanya terdiam, tidak berani membuat suara. Saat ini, hanya terdengar suara semilir angin yang berhembus. Langit sore pun, semakin tenggelam tergantikan malam. Wei Wuxian terdiam sangat lama. Tapi, Tangannya masih memainkan sebuah ponsel gengam milik Mo Xuan Yu.

Wei Wuxian, "Anak itu.."

"dirimu"

Xue yang tersenyum, pemuda itu mengeratkan genggaman pisaunya. "Anak itu.. kini, tidak akan mendapatkan perlakuan yang sama"

Wei Wuxian menyeringai, "Kehilangan satu jari, membuatmu menggila seperti ini?"

    Wei Wuxian terkesiap, saat merasakan pisau Xue yang sudah menggores pelan lehernya. Suara Xue yang terdengar sangat menyeramkan "Kau berkata seperti itu, karena tidak tahu rasanya"

Wei Wuxian tertawa lagi, dia segera mendorong pisau itu tepat ke leher Xue yang "Jadi, kau ingin membuat semua orang merasakannya?"

Xue yang, "Hm, sepertinya bukan ide yang buruk"

    Xue yang menarik kembali pisaunya, dia berjalan jalan mengelilingi Wei Wuxian, "Kau tahu tentang Yiling Laozhu?"

Wei Wuxian, "..."

Xue yang, "Dia, pria yang hebat. Aku sangat kagum saat dia membunuh begitu banyak kultivator. Kau tahu alasannya? Karena kematian seorang wanita yang penting baginya"

Wei Wuxian membuang wajahnya, "Heh, apa hebatnya itu?"

Xue yang, "Itu luar biasa, aku dan dia sangatlah mirip. Kami berdua membuat semua orang yang kami bunuh, merasakan penderitaan yang sama"

"Aku mungkin tidak bisa membunuh sebanyak dirinya, tapi tidak apa apa. Aku bisa melakukannya pelan pelan"

Wei Wuxian, "Jika kau ingin menganggumi pilih lah seseorang yang layak di kagumi, untuk apa kau menganggumi seseorang sepertinya"

     Wei Wuxian hendak bicara lagi, namun dengan cepat tangan Xue yang meraih ponsel gengam di tangannya. Wei Wuxian segera menghindar. Dia tersenyum mengejek, "Heh~, Apa kau selalu menyerang orang yang sedang berbicara?"

Xue yang tersenyum bangga, "Tentu saja, aku seorang berandalan kau ingat?"

Wei Wuxian dengan lincah menghindari semua serangan Xue yang, "Kau tidak punya malu, Karena kau sudah merasakan penderitaan itu, kau tidak ingin orang lain bahagia. Begitu?"

Xue yang masih terus berusaha mengambil ponsel Wei Wuxian, "Hm, Kalau aku tidak punya malu, Lalu kau sebut apa Yiling Laozhu?

Wei Wuxian tersenyum sinis, "Tidak ada, dia tidak ada hubungannya denganmu? Mengapa aku harus membandingkan kalian berdua?"

"Aku bahkan ragu dia mengenalmu,
Apa kau keluarganya? mengapa kau begitu ingin menjadi dirinya? Melakukan hal yang sama sepertinya? Xue yang, jujur saja dari awal aku mendengar ceritamu. Kau hanya membuat alasan kan"

    Wei Wuxian berhenti menghindar, membuat Xue yang berhasil menggores pipi kanannya. Wei Wuxian tertawa paksa, "Kau hanya membuat alasan atas semua perbuatanmu"

Xue yang berteriak, "Tutup mulutmu"

Wei Wuxian menghindar lagi, "Lihat kau marah karena aku benar"

    Xue yang segera mengarahkan pisaunya ke perut Wei Wuxian. Namun, tiba tiba pisaunya membentur sebuah pedang. Membuat Xue yang langsung refleks menjauh. Wei Wuxian segera memberikan kedipan manis,pada pemuda yang tiba tiba muncul di sampingnya.

Itu adalah Lan Wangji.

.
.
.
.
.
.

Flashback, sebelum Wei Wuxian bertemu Xue yang.

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang