20

4K 583 43
                                    

Happy Reading ✨
________________________________________

Wei Wuxian menepis pelan tangan hangat yang menyentuhnya, raut wajahnya sangat menjelaskan ia terganggu oleh perlakuan lembut itu. "Lan Zhan, jangan menggangguku. Ini masih pagi"

Lan Wangji sedikit mengernyit saat mendengar kata 'pagi' dari laki laki ini, "Wei Ying, ini sudah siang"

Wei Wuxian mengerjapkan matanya, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk di kedua matanya. Ia membuat sedikit peregangan, lalu melirik dirinya yang sudah berganti rapi dan wangi, Sepertinya dirinya sudah mandi. Padahal dia baru saja bangun, Tapi dirinya tidak ingin ambil pusing dengan hal itu.

Wei Wuxian menatap Lan Wangji dengan wajah yang masih setengah sadar, "Han Guang Jun, kau tidak sekolah?"

Lan Wangji meniup pelan bubur yang masih mengeluarkan asap panas itu, dia menyodorkan sendok itu ke arah Wei Wuxian. "Ini hari Minggu"

Wei Wuxian menatap horror bubur itu, dia menutup mulutnya dengan sebelah lengan. "Berhenti menyiksaku dengan cairan nasi itu, Lan Zhan!"

Lan Wangji dengan sabar menurunkan lengannya, "Kau baru saja sembuh, ini lebih nyaman di cerna"

Wei Wuxian, "Itu dia, Karena aku sudah sembuh. Aku ingin makanan yang lain"

Lan Wangji menurunkan sendok buburnya yang tertolak, "Kau ingin apa?"

Wei Wuxian menatapnya senang, "Aku ingin daging, yang pedas ya, lebih pedas lagi lebih baik--"

Melihat mulut Wei Wuxian yang terbuka lebar, Lan Wangji tidak melewatkan kesempatan itu. Dan langsung saja menyuapi lelaki itu.

Wei Wuxian terkejut, hampir saja dia tersedak. Tapi Lan Wangji seakan buta, terus melanjutkan suapan nya. Wei Wuxian menatapnya tak percaya, bagaimana lelaki itu bisa sekejam ini padanya. Oke, memang dirinya selalu menolak bubur itu. Dan begitu pula Lan Wangji yang selalu mengabulkan permintaannya tentang makanan yang ia sebutkan.

Barang kali Lan Wangji sendiri sudah muak, hingga memaksanya menghabiskan bubur itu sebagai sarapannya.

.
.
.
.
.
.

Wei Wuxian memutar mutarkan Chen Qing di tangannya, dirinya menatap Lan Wangji sambil menopang wajahnya dengan sebelah tangan. "Lan Zhan, apa kau bisa memasak?"

Lan Wangji menghentikan sebentar permainan guqinnya, "Mn"

Wei Wuxian, "Itu hebat Lan Zhan! Kau memang yang terbaik. Tidak ada yang tidak bisa di lakukan oleh tuan muda kedua Lan kita"

Telinga Lan Wangji memerah mendengar pujian berlebihan dari mulut licin Wei Wuxian, "Berlebihan"

Wei Wuxian segera bangun dan menodongnya dengan seruling yang ia pegang, "Aku serius. kau tidak tahu berapa kali aku terusir dari dapur, bahkan untuk sekedar mencuri beberapa manisan"

Mendengar itu, Lan Wangji tidak terlihat terkejut sama sekali , "Apa yang kau lakukan?"

Wei Wuxian kembali berbaring sambil memutar serulingnya. "Tidak banyak, hanya membuat beberapa wajan terbakar. Atau mengosongkan beberapa makanan, Ah juga , membuat beberapa alat masak bolong"

Mata Lan Wangji memincing saat mendengar hal yang 'tidak banyak di lakukan itu' wajar saja pria ini, begitu tidak di terima di dapur.

Wei Wuxian tersenyum lebar, "Wangji Xiong, aku ingin mencoba masakanmu. Tolong buatkan beberapa makanan untuk pria malang ini"

Lan Wangji, "Kau sudah mencobanya"

Mata Wei Wuxian membelalak, sejak kapan?? Kapan Lan Wangji memasak untuknya??

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang