21

4K 550 33
                                    

Happy reading ✨
________________________________________

Jiang Cheng masih memantau kedua orang yang tengah berjalan bersama sambil di liputi rasa canggung itu, dengan teropong kesayangannya. Nie Huaisang hanya bisa curi curi dengar umpatan dan berbagai gumaman kesal dari pemuda itu.

Mereka bertiga, saat ini tengah bersembunyi di semak semak. Memantau kedua pasangan yang akhirnya memilih duduk di bangku taman sekolah.

Wei Wuxian, "Apa yang kalian lakukan?"

Mereka bertiga hanya bisa berteriak dalam hati mendengar suara tiba tiba di sela-sela aktivitas mata mata mereka.

Jiang Cheng berbisik, "Argh-, kau sialan. Membuat kaget saja"

Nie Huaisang menyuruhnya diam, sambil menunjuk pasangan itu dari kejauhan. Karena lumayan jauh, Wei Wuxian tidak dapat melihat jelas wajah kedua pasangan itu.

Hei, bahkan jika kau berteriak dari sini. Pasangan itu tidak akan mendengar apa apa karena terlalu jauh. Mengapa harus berbisik?

Wei Wuxian, "Kalian ini tidak punya kerjaan, tidak ada yang mengajari kalian kalau mengintip kegiatan pribadi orang lain itu. Tidak sopan huh? Wen Ning kau juga?"

Wen Ning langsung menggeleng pelan, "Tidak, aku tidak bermaksud tiba tiba saja aku sudah ada di sini. N-Nie Gongzi tiba tiba mengajakku, jadi..."

Nie Huaisang terkejut, langsung membela diri "Tidak, tidak aku tidak tahu, aku tidak tahu. Kalau Jiang Xiong akan melakukan ini! Aku mengikutinya"

Mendengar mereka saling menyalahkan, Jiang Cheng hanya memutar matanya malas. Toh, bukan dirinya yang mengajak mereka melakukan aksi mata mata ini. Mereka sendiri yang mengekor.

Wei Wuxian yang melihat Jiang Cheng masih melakukan aksinya, berusaha merebut teropong itu, "Jiang Cheng, Sudah ku bilang itu tidak sopan. Hentikanlah"

Jiang Cheng sedikit menghindar, "Kau tetap akan berkata seperti itu, meski ini Jie jie"

Wei Wuxian, "APA?!"

Secepat kilat dia langsung merebut teropong itu, dan memakainya. Kini ia dapat melihat jelas wajah kedua pasangan itu, Ternyata benar, Pasangan itu adalah Jiang Yanli dan Jin Zixuan, mereka berdua terlihat begitu canggung.

Jiang Cheng menyindir kecil, "Huh, siapa yang tadi bilang, itu tidak sopan. hah?"

Wei Wuxian tidak memperdulikannya, dia masih menatap kesal kedua pasangan itu. Ah. Lebih tepatnya Jin Zixuan. Pria itu terlihat mengoceh panjang lebar, entah apa yang di ucapkannya. Mungkin tentang betapa mahal, sepatu yang dia kenakan sekarang. Atau seberapa besar rumah yang ia tinggali, Entahlah.

Sementara, Jiang Yanli hanya bisa mengangguk angguk mendengarkan ocehannya. Entah sudah berapa lama, dia mengangguk seperti itu. Melihat itu, ingin sekali dia melempar Jin Zixuan ke ujung dunia. Dan menyuruh Shijienya berdiri di belakang punggungnya lalu melindunginya.

Wei Wuxian mengertakkan giginya, "Cih, Si merak itu, tidak ada romantis romantisnya"

Jiang Cheng berusaha mengambil kembali teropongnya, "Ya, tidak sepertimu yang pandai menggoda wanita. Kembalikan teropong itu, sialan"

Wei Wuxian sedikit menghindar sambil terus mengamati, "Kalian bertiga pergilah, ini bukan tontonan anak kecil"

Mendengar itu, Nie Huaisang sedikit tertarik, "Apa yang mereka lakukan, Mo Xiong"

Sementara Wen Ning terlihat bingung tidak mengerti. Mulai meratapi nasibnya, Kenapa dia bisa terjebak di sini, bersama ketiga orang tidak normal ini?

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang