09

4.8K 664 24
                                    

Catatan : Terima kasih untuk yang sudah vote dan comment, mulai kedepannya saya tidak akan terlalu sering membalas mohon pengertiannya ☺️ ✨

================================

       Wei Wuxian terkapar di atas panggung, Saat ini, ia tengah di kerumuni para pemeran dan beberapa pengurus. Jiang Cheng terlihat ingin membuka suaranya. Namun, Wei Wuxian segera berbaring miring dan memangkukan tangannya di pipi. Dan tangan lainnya, diangkat menyentuh bibir. Seperti isyarat, untuk jangan berbicara kepadanya.

    "Jiang Cheng, saat ini aku lelah secara batin dan fisik. Kepala ku pusing, tenggorokanku sakit dan emosiku tidak stabil. Jangan mengajakku bicara" setelah mengocehkan hal itu, ia segera menatap kosong ke arah depannya. Jiang Cheng terdiam, tidak bisa berkata kata. Apa sesulit itu bagi Wei Wuxian untuk serius?

   Pemeran pemeran lain tidak mempedulikan ocehannya. Mereka segera berkerumun, sambil memujinya.

"Kau hebat! Aktingmu luar biasa. Katakan siapa tutormu?"

"Bagaimana kau melakukannya? Apakah kau latihan habis habisan?"

"Itu benar. Aku sampai merinding. Kukira kau benar benar memarahi Lan Gongzi tadi"

   Dahi Wei Wuxian mengernyit. Latihan? Untuk apa aku latihan untuk menjadi diriku sendiri? Wei Wuxian memijat pelan pelipisnya. Sebenarnya, tadi ia benar benar terbawa suasana. Hingga tanpa sadar meninggikan suaranya.

   Jiang Yanli bersusah payah,untuk masuk kedalam kerumunan itu. Melihat itu,Wei Wuxian langsung bangun, dan segera berdiri. Ia mendekati Jiang Yanli. Dan kemudian, meraih kedua tangan wanita itu. "Shijie"

Jiang Yanli tersenyum, ia mengelus pelan tangan Wei Wuxian. "A-xian, Kau sudah berkerja keras. Shijie sampai terkejut"

Wei Wuxian yang mendengar itu, langsung berkata dengan bangga. "Shijie.Sebenarnya,ini karena Jiang Cheng terus saja menggangguku. Tapi, Shijie bisa lihat kan? Kalau aku ingin. Aku pasti bisa melakukannya dengan baik"

Jiang Yanli mengangguk mengerti. Kemudian tertawa kecil. Dia mencubit gemas pipi Wei Wuxian. "Benarkah? Berati aku harus memarahinya. Kenapa dia terus saja, menganggu A-xian ku yang manis ini?"

Jiang Cheng yang mendengar itu, langsung mendengus. "Bagus, teruskanlah. Luar biasa sekali, Kini terlihat sudah siapa adik kandung jie jie"

   Wei Wuxian dan Jiang Yanli langsung tertawa. Mereka berdua sama sama tahu, kalau Jiang Cheng paling tidak suka di bandingkan. Menjahili kelemahan itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi kedua orang ini. Dan mereka bertiga melupakan fakta. Kalau masih di kerumuni oleh para pemeran pemeran di sana.

   Mata Wei Wuxian, menangkap sebuah siluet yang sangat ia kenali. "Lan Zhan!", Wei Wuxian segera berjalan pergi, melewati kerumunan itu. Kerumunan ini menghela nafas panjang, mereka benar benar di acuhkan.

    Mendengar itu,Lan Wangji dengan dingin meliriknya. Kemudian ia  terlihat terkejut, meskipun hanya sekilas. Wei Wuxian yang tidak menyadarinya, tetap berjalan mendekatinya, sambil tertawa kaku. "Hahaha, Lan Zhan. Tadi itu kau benar benar hebat. Kau terlihat sangat tampan, saat berakting. Lain kali,kita harus berlatih bersama"

    Lan Wangji perlahan mundur kebelakang. Lalu,dengan cepat berjalan pergi. Wei Wuxian terkejut, ia berpikir sejenak. Sebelum dengan cepat mencium cium bau tubuhnya sendiri. "Apa aku bau?"

Jiang Cheng, "Kau baru sadar?"

    Wei Wuxian tidak menghiraukannya, ia menatap polos, ke arah Lan Wangji pergi. Sebenarnya, sejak tadi dia memang merasa Lan Wangji menghindarinya. Tapi,ia tidak tahu dimana letak kesalahannya. Sebelumnya, hubungan mereka baik baik saja.

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang