30

1.5K 234 7
                                    

Jiang Cheng berkata dengan suara bergetar,"Cukup?"

Dengan susah payah, pemuda itu mengangkat kedua kakinya berjalan menuju Wei Wuxian.

Jiang Cheng, "Bagaimana bisa cukup?"

Lan Wangji segera menarik Wei Wuxian kebelakang tidak membiarkan pemuda itu mendekatinya.

Jiang Cheng merasa dadanya sesak, hatinya sakit dan matanya panas. Tingkahnya aneh, membuat semua orang disana menatapnya dengan bermacam-macam dugaan. Tidak ada yang tahu apa yang dia coba lakukan.

Dan selanjutnya hal yang tidak diduga semua orang terjadi.

Tiba-tiba saja, pemuda itu menarik kerah Wei Wuxian dan memeluknya!

Tentu hal ini mengejutkan semua orang, tidak ada yang menduga bahwa itulah yang akan dia lakukan!

Bahkan Lan Wangji sendiri tidak bisa tidak terkejut. Matanya yang selalu datar terlihat sedikit bereaksi.

Benar-benar diluar dugaan.

.
.
.
.
.

Jiang Cheng memeluknya dengan erat. Seolah-olah jika dia melepaskannya, maka Wei Wuxian akan berubah menjadi abu dan menghilang begitu saja.

Wei Wuxian benar-benar bingung, dia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya oleh Jiang Cheng. Dia sendiri hampir muntah darah saat Jiang Cheng berkata akan melindunginya saat mereka masih menjadi saudara seperguruan.

Jiang Cheng berkata dengan suara tertahan, "Kau.. Bagaimana bisa cukup.., Itu .. tidak cukup"

"Bagaimana dengan janjimu?.. orang tuaku.. lalu shijie.."

Jiang Cheng terlihat berusaha keras untuk menahan air mata yang akan jatuh. Namun pada akhirnya dia menjadi lebih terisak dan terdengar lebih menyedihkan.

Jiang Cheng menangis, "...Bagaimana denganku..?"

Tubuh Wei Wuxian seketika menjadi kaku, semua kata-kata penenang di kepalanya seketika menjadi debu. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang Jiang Cheng lotarkan padanya. Karena dia sendiri tidak tahu jawabannya.

Wei Wuxian mendesah didalam hati, "Ah.., karena inilah Jiang Cheng.  Seharusnya kau tidak pernah kemari"

Dengan hati-hati Wei Wuxian membalas pelukan pemuda itu, dia dapat merasakan pemuda itu bergetar dan terasa begitu rapuh.

Wei Wuxian berkata lembut, "Maafkan aku"

Jiang Cheng menggelengkan kepalanya, "Bahkan setelah bertahun-tahun, tidak.. bahkan setelah bereinkarnasi aku tetap ingin kau meminta maaf"

Jiang Cheng melepaskan pelukannya dan mengusap kasar air matanya, "Aku benar-benar rapuh"

Wei Wuxian menggelengkan kepalanya, "Dengar semua itu masa lalu, jindan atau apapun itu sudah tidak ada lagi. Tidak ada penyesalan? Okay?"

Jiang Cheng menatapnya, penyesalan.. bagaimana mungkin tidak ada penyesalan! Dia tidak berdiri disisi Wei Wuxian di saat dirinya membutuhkannya. Sebaliknya dia berdiri disisi bersebrangan darinya, Menjadi salah satu orang yang menghakiminya.

Tetapi pada akhirnya Jiang Cheng tetap mengangguk dengan patuh, seperti teringat suatu hal. Dia berkata lagi dengan suara serak "Jie jie.."

Wei Wuxian dengan cepat menyela, "Kuharap Shi jie tidak tahu apa-apa"

Jiang Cheng mengangguk, "Aku mengerti"

Kemudian dia berjalan pergi dengan linglung, tidak berkata apa-apa lagi. Bahkan hampir seperti tidak terjadi apa-apa.

[END]Last Teater(WANGXIAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang