Chapter 15

1.3K 155 27
                                    

Cerita ini adalah hasil remake dari fiksi milik penulis HyagI_0z dengan judul yang sama.

Karakter hanya milik Tuhan, Keluarga, Orang Tua, SMEnt, LabelV, dan dirinya sendiri.

Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan.







"Prejudice, a dirty word, and faith, a clean one, have something in common: they both begin where reason ends."
― Harper Lee, Go Set a Watchman












"Chenle?!" seruku sembari terus mencarinya di setiap koridor pusat perbelanjaan ini.

Apa yang harus kulakukan sekarang? 

Pergi ke mana anak itu?

"Chenle! Chenle!" 

Aku terus memanggil namanya sembari sesekali bertanya pada orang-orang yang kutemui, tapi hasilnya nihil, tak ada seorang pun yang melihat malaikat kecilku. Namun, beberapa orang yang kutanyai mencibirku karena kecerobohan yang kulakukan.

Tsk, orangtua macam apa aku ini?

Apa yang harus kulakukan jika Kun tahu jika Chenle menghilang?

"Tidak," aku menggelengkan kepalaku, berusaha mengusir jauh-jauh pikiran buruk yang mulai menghampiriku.

Aku harus menemukan anak itu sebelum semuanya jadi kacau.

Aku berjalan cepat ke arah meja informasi, meminta bantuan pada pegawai di sana untuk mencari putra kecilku melalui pengumuman. Tapi sebelum informasi disebarkan melalui pengeras suara, seseorang menepuk pundakku.

"Permisi."

"Ya?"

"Apa dia milikmu?"

"Phao!"

"Chenle?!" seruku begitu melihat Chenle kemudian menarik anak itu ke dalam gendonganku dan memeluknya dengan begitu erat.

"Terima kasih!" ucapku sembari mengusap rambut putraku satu-satunya, "Terima kasih banyak!"

"Kami bertemu di jajaran rak sereal dan susu. Aku melihatnya sedang berusaha mengambil sebuah kotak sereal, maka dari itu aku membantunya, namun kemudian aku menyadari bahwa ia hanya seorang diri dan kurasa ia telah terpisah dari orangtuanya. Benar saja," wanita itu tersenyum lalu menyerahkan sebuah kotak sereal padaku, "Ini."

Chenle tersenyum lebar dan mengangguk-anggukkan kepalanya begitu menerima kotak sereal itu dari wanita yang menemukannya.

"Manisnya!" wanita itu tersenyum lebar sembari mencubit pelan pipi anakku, "Ayahmu pasti sangat bangga padamu."

Ini pertama kalinya kami bertemu wanita berambut panjang itu. Ia memiliki sepasang mata  yang indah dengan tatapan mata yang begitu teduh, dilengkapi dengan bibir tipis yang menyunggingkan senyum manis. Jemarinya tak henti-hentinya mengusap rambut milik anakku. Penampilan dan sikap wanita ini entah mengapa membuatku merasa bahwa ia tak hanya cantik di luar, tapi ia juga memiliki hati yang baik dan mudah akrab dengan anak-anak.

Aku berterimakasih karena Chenle bertemu dengannya dan bukan orang jahat yang mungkin saja akan menculiknya.

"Baba umah Kek Ichul." [1]

"Huh?"

"Ah— maaf, dia belum bisa bicara dengan jelas," ucapku saat aku melihat bagaimana wanita cantik itu mengernyitkan dahinya saat mendengar Chenle berbicara.

[Remake] My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang