Chapter 20

1.5K 148 26
                                    

Cerita ini adalah hasil remake dari fiksi milik penulis HyagI_0z dengan judul yang sama.

Karakter hanya milik Tuhan, keluarga, orangtua, SMEnt, LabelV, dan dirinya sendiri.

Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan.














"One day you will do things for me that you hate. That is what it means to be family."

― Jonathan Safran Foer, Everything Is Illuminated 














CW // explicit scene, NSFW untuk tiga paragraf awal. Mohon bijak dalam membaca, minor atau di bawah umur tolong langsung lewat ke paragraf keempat.














Mata kami beradu saat tangan Kun perlahan menyentuh daguku.

Perlahan ia menarik wajahku untuk mendekat padanya lalu dengan rakus meraup bibirku dan menyesapnya dengan lembut sementara aku hanya dapat meremat baju bagian belakangnya sembari berusaha mengimbangi ciumannya.

Kun terus saja menciumiku dan mengeluarkan feromonnya yang begitu memabukkan bagiku. Setelah selesai dengan bibirku, ia menciumi rahangku lalu turun ke leherku. Ia menciuminya dengan begitu lembut sehingga meremang bulu kudukku dibuatnya. Selain itu, tangannya ia gunakan untuk membuka pakaianku dan mengusap perut dan dadaku.

"Katakan padaku, mengapa kau membiarkan Kim Yerim memelukmu waktu itu?" tanyaku dengan napas tersengal dan mengabaikan lembab yang kurasakan pada celana bagian belakangku.

"Yerim?" 

Aku mengangguk, "Iya, Kim Yerim." 

Mendengar pertanyaanku yang tiba-tiba, seketika Kun menghela napasnya dengan berat, kemudian menghentikan kegiatannya, dan kembali duduk di tepian ranjang seperti yang iia lakukan sebelum berbaring di sebelahku. 

Aku mengikuti pergerakan Kun. Kutatap wajahnya yang berubah kaku dan dapat kutangkap keraguan dari sana. 

"Ada apa? Kau tidak suka aku menyinggung soal mantan tunanganmu itu?" tudingku yang membuatnya menoleh dan menatapku dengan dingin.

"Apa? Kau ingin marah?" 

"Kau datang ke kantor? Kapan?" 

"Itu tidak penting, yang aku ingin tahu sekarang adalah mengapa kau masih berhubungan dengan Kim Yerim sementara kau sudah memiliki aku dan Chenle? Apa itu belum cukup untukmu?" tanyaku dalam satu tarikan napas. 

Aku sadar aku marah padanya tapi aku harus tetap mengendalikan diriku agar Chenle tidak mendengar pertengkaran kami.

"Tsk," Kun berdecak diiringi senyum simpul seolah sedang menahan tawa. 

Apa-apaan pria ini? Aku ini sedang marah padanya tapi ia memperlakukan kemarahanku seperti sebuah lelucon?

"K─" 

"Sudah kuduga kalau kau ini memang bodoh," ujarnya seraya menyentil dahiku dengan pelan.

"Huh?  Apa maksudnya?" 

"Kau benar-benar menjengkelkan," ucapnya sembari mengusap bekas sentilannya barusan. Sementara aku hanya bisa mengerutkan dahi, "kau lupa yang kukatakan sebelum kita menikah?" Kun menggelengkan kepalanya, "ah─ kurasa kau tidak akan ingat satupun yang selama ini kukatakan padamu." 

[Remake] My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang