The Side Story of Chapter 7

1.9K 224 46
                                    

Karakter hanya milik Tuhan, Keluarga, Orang Tua, SMEnt, dan dirinya sendiri.

Jalan cerita milik saya. Mohon maaf apabila terdapat kesamaan. Bukan perbuatan yang disengaja.








"Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around."

― Leo F. Buscaglia







Dua hari setelah terjadinya proses mating kami, aku tidak masuk kerja karena heat-ku yang belum mereda. Feromon Qian Kun yang masih menyelimutiku pun hanya membuatnya semakin parah.

Beruntung hari itu adalah hari Jum'at, maka aku tidak perlu terlalu lama mengambil cuti.

Namun, kurasa tak ada yang tahu bahwa sebenarnya di hari yang sama, Qian Kun datang berkunjung ke apartemenku dan kami melakukan beberapa hal.

Bu-bukan hal mesum!

Serius!

Aku pun awalnya tak menyangka bahwa ia akan datang berkunjung. Tapi karena dia sudah datang, aku tak mungkin mengusirnya kan?

Kala itu, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam saat dia mengetuk pintu kamarku. Aku sebenarnya sedikit bingung, dari mana dia bisa mengetahui alamat tempat tinggalku?

Tapi setelah dipikir kembali, dia atasanku, tentunya dia memegang data umum milik rekan kerjanya.

"Ada yang bisa kubantu, Tuan Qian Kun?" tanyaku dengan sisa tenaga yang aku miliki.

"Ugh– uhm," matanya melebar begitu melihatku di balik pintu, "Ini untukmu," jawabnya sembari menyodorkan sekantung buah jeruk segar.

Dari gerak gerik tubuhnya, aku tahu dia gugup dan itu terlihat lucu sekali di mataku.

Qian Kun yang arogan ternyata bisa gugup juga ya?

"Untuk apa?"

"Ya tentu saja untuk kau makan! O-omega yang sedang he-heat memerlukan banyak vitamin dan nutrisi. J-jadi aku bawakan ini untukmu."

"Tidak biasanya."

"J-jika kau tidak mau, buang saja."

"E-eh bukan begitu! Aku tidak begitu suka tekstur buah utuh, tapi karena ini pemberian dari orang lain, maka aku akan memakannya, bagaimana pun caranya. Terima kasih?"

"Ya, sama-sama."

"Tuan Kun, kau tahu dari mana bahwa aku masih dalam fase heat?"

Qian Kun menunduk, menghindari tatapan mataku.

"K-kita sudah terikat. Jadi aku bisa merasakan jika sesuatu sedang terjadi padamu."

"Ah hahaha itu ya," aku tertawa hambar sembari mengusap tengkukku yang sama sekali tidak gatal, "Aku tidak apa-apa kok!"

"Begitukah?"

"Iya. Anda tak perlu khawatir."

Aku sebenarnya tidak dalam keadaan baik. Namun, beruntung aku pernah belajar bagaimana caranya untuk menahan diri di kala heat, jika tidak, aku yakin aku pasti sudah menerjangnya dan berbuat hal yang memalukan.

Orangtuaku benar-benar memastikan bahwa putranya tumbuh dewasa dengan sikap dan kendali diri yang baik.

"Omong-omong, ada apa hingga Anda mengunjungiku?"

[Remake] My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang