Chapter 3

2K 253 9
                                    

Cerita ini adalah hasil remake dari fiksi milik penulis HyagI_0z dengan judul yang sama.

Karakter hanya milik Tuhan, Keluarga, Orang Tua, SMEnt, dan dirinya sendiri.

Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan.






"We judge others instantly by their clothes, their cars, their appearance, their race, their education, their social status. The list is endless. What gets me is that most people decide who another person is before they have even spoken to them. What's even worse is that these same people decide who someone else is, and don't even know who they are themselves."

― Ashly Lorenzana






"Yo, Lee Yongheum!" sapa seorang pria paruh baya bertubuh tinggi besar dengan seragam lengkap setelah aku keluar dari taksi.

"Selamat pagi inspektur Heechul, Kun-ssi," balasku sambil membungkuk di hadapannya.

Nama lengkapnya Kim Heechul, dia salah satu inspektur senior yang berasal dari Kepolisian Seoul. Sejak kejadian pengeboman di stasiun tempo hari, dia ditugaskan kemari untuk membantu kami mencari dalang dari kejadian tersebut.

Sedangkan orang yang berdiri di sebelahnya adalah Qian Kun, kepala divisi di mana aku bekerja.

Tidak seperti kebanyakan rekan kerja yang kumiliki, Qian Kun punya wajah dingin dengan tatapan mata yang seakan menusuk siapapun yang melihat ke arahnya. Meskipun hampir semua orang mengatakan kalau dia itu sangat tampan dan memiliki wibawa serta kharisma yang tinggi, tetap saja itu tidak mengubah pandanganku kalau seorang alpha berengsek sepertinya hanya bisa merendahkanku di tempat kerja.

"Hahaha! Rupanya kau sudah kaya sekarang, sampai bisa naik taksi ke kantor."

"Ah," aku mengusap tengkuk sembari tersenyum canggung, "itu karena aku hampir terlambatt jadi aku memesan taksi daripada harus menunggu kereta jam sepuluh nanti."

Bohong.

Padahal sebenarnya kalaupun aku naik kereta bisa saja aku datang tepat waktu. Tapi aku sedang malas melakukan itu, karena suasana ramai membuatku merasa tidak nyaman. Sepertinya bayi ini mulai manja di dalam sana.

"Oh begitu," Inspektur Heechul menganggukkan kepalanya, "karena kau tidak terlambat, aku ingin kau ikut dengan kami."

"Huh? Kami?"

"Iya, kami. Aku dan kepala divisi kita yang tampan ini, Qian Kun."

Inspektur Heechul menarik tanganku untuk ikut bersamanya. Padahal aku belum mengisi daftar hadir untuk hari ini. Lalu dari ujung mataku dapat aku lihat bahwa tak ada respon apapun dari Qian Kun untuk hal itu. Dia lebih memilih membiarkan inspektur Heechul melakukan apa yang orang itu inginkan daripada mempermasalahkan soal daftar hadirku.

Dengan menaiki mobil polisi tanpa sirine, aku duduk di bangku belakang bersama Qian Kun sementara inspektur Heechul duduk di depan sambil terus berbicara mengenai kasus pengeboman yang terjadi beberapa waktu lalu.

Aku tahu kalau kasus ini adalah kasus yang terjadi setelah enam tahun terakhir. Tapi bukankah ada banyak staf yang bisa bekerja lebih baik daripada aku yang katanya seorang omega.
"Huft," aku meniup anak rambut yang menempel di dahiku.

Berdekatan dengan orang yang tidak pernah mengakui keberadaanku rasanya benar-benar menyebalkan.

"Bagaimana menurutmu?"

[Remake] My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang