Cerita ini adalah hasil remake dari fiksi milik penulis HyagI_0z dengan judul yang sama.
Karakter hanya milik Tuhan, keluarga, orangtua, SMEnt, LabelV, dan dirinya sendiri.
Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan.
"Much unhappiness has come into the world because of bewilderment and things left unsaid."
― Fyodor Dostoevsky"Huft."
"Sudah lima kali kau melakukan itu pagi ini, ada apa?"
"Tidak, aku hanya sedikit lelah," ujarku sembari memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci.
Sebenarnya aku tak bisa berhenti memikirkan tentang pembicaraan yang kulakukan dengan Inspektur Heechul semalam. Beliau mengatakan bahwa Kun tidak datang menemuinya padahal jelas-jelas Kun berpamitan padaku sembari menyampaikan bahwa mereka berdua akan bertemu. Tak dapat kupungkiri bahwa hal tersebut membuatku merasa tak nyaman. Apa yang sedang Kun sembunyikan dariku?
"Pergilah, biar aku yang menyelesaikan ini."
Aku menggelengkan kepala, "Kau harus bekerja, bukan? Bersiaplah dan jangan lupa bawa bekal makan siangmu."
Kun tidak mengatakan apa pun. Ia hanya diam setelah menaruh pakaian kotor milik Chenle ke dalam keranjang baju.
Menyebalkan sekali.
Kurasa, aku harus sedikit bersabar hingga Kun sendiri yang mengatakan ia pergi ke mana dan apa alasan yang membuatnya berbohong kepadaku.
Tapi sampai kapan? Karena hingga saat ini, Kun tidak sedikitpun menyinggung kepergiannya kemarin.
Tapi untungnya pakaian kotor yang perlu kucuci hari ini cukup banyak, kurasa ini akan cukup untuk jadi alasan menghindar darinya sampai ia pergi ke kantor setengah jam yang akan datang.
Selain itu, aku juga telah selesai menyiapkan sarapannya dan Chenle pun sudah bangun sejak tadi, kuharap anak itu akan lebih aktif hari ini agar aku bisa punya alasan lebih banyak untuk tidak berbicara dengan Kun lebih banyak sebelum dia memberitahu alasan mengapa dia pergi jauh-jauh ke Gwangju tapi tidak untuk bertemu dengan Inspektur Heechul.
Setelah aku menelepon Inspektur Heechul kemarin malam, aku sama sekali tidak bisa tidur dengan baik.
Kepalaku terus saja dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa Kun berbohong padaku, padahal jika ia mengatakan yang sebenarnya, apapun alasan yang ia berikan, aku tidak akan melarang atau memarahinya.
"Phao! Phao!" seru Chenle. Anak itu berteriak memanggilku dari dalam kamar.
Syukurlah, karenanya aku jadi memiliki alasan untuk beranjak dari sini dan meninggalkan Kun yang masih menatapku seperti akulah yang bersalah di sini.
"Biar aku yang ke sana. Kau teruskan saja pekerjaanmu," ujar Kun dengan nada bicaranya yang datar lalu berjalan pergi.
Aku mengepalkan jari-jariku, rasanya kesal melihat ia yang selalu bertindak seenaknya.
Tapi biarlah, yang penting aku dan Kun tidak lagi berada dalam satu ruangan.
Kukesampingkan rasa kesalku dan kembali memisahkan pakaian berwarna dan yang putih. Selain itu juga aku memisahkan beberapa pakaian Chenle dengan milikku dan Kun. Karena beberapa pakaian Chenle harus kucuci dengan tangan supaya lebih bersih dan warnanya tidak cepat pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Remake] My Mate
FanficDi dunia ini selain jodoh dan kematian, tidak ada hal yang benar-benar pasti. Bisa saja di hari ini kau membenci seseorang, tapi keesokan harinya, kau begitu mencintai orang tersebut seakan dia adalah manusia terakhir di muka bumi. Omegaverse. Alpha...