Part 2

20.9K 2.1K 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Lelaki mapan memang bisa membahagiakan, akan tetapi, lelaki yang pandai beragama, lebih bisa menuntun kita ke surga."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Mobil BMW hitam memasuki area parkiran restoran. Saat pintu terbuka, keluarlah seorang lelaki berjas hitam, dengan kacamata hitam yang dipakainya.

Netra tersebut mematri setiap sudut tempat yang dia pijak, lantas berjalan semakin masuk ke dalam restoran.

Pintu restoran terbuka sempurna, menampakkan berbagai meja dan kursi disana.

Dari sini Arkanza bisa lihat, restoran bernuansa islami ini, sangat nyaman untuk disinggahi.

Terbukti alunan musik, serta hawa didalamnya, membuat Arkanza merasa nyaman.

"Mari Pak."

Arkanza menoleh pada Selin, lantas mengangguk dan berjalan menuju rekan kerjanya.

Setelah sampai, Arkanza melepas kacamata hitamnya, dan melengkungkan senyum menatap pria paruh baya didepannya.

"Assalamu'alaikum Pak Raden, senang bertemu dengan anda," salam Arkanza sembari duduk di kursi yang tersedia.

Lelaki paruh baya tersebut, menatap Arkanza, dan tersenyum, sembari menjawab. "Wa'alaikumsalam Pak Arka, senang juga akhirnya saya bisa bertemu dengan anda."

Arkanza tersenyum, sebelum akhirnya netranya tidak sengaja mematri seorang perempuan, dengan jilbab instan dan seragam batik yang dia pakai.

Wajahnya—seperti Arkanza pernah melihatnya.

"Ini Pak, dokumen kerja sama antara perusahaan kita," ucap Raden—rekan bisnis Arkanza.

Arkanza mengalihkan perhatian, kemudian menatap Raden di depannya.

"Baik Pak, tapi sebelum kita membahas kerja sama ini, alangkah baiknya, kita pesan makanan atau minuman terlebih dahulu bagaimana Pak?"

Raden tertawa, "Masya Allah, saya lupa menawarkan minuman pada Pak Arka."

Arkanza tersenyum tipis, sebelum akhirnya Raden memanggil waiters untuk memesan makanan atau minuman.

°×•

Aresha memutar kedua bola matanya mendengar cerita heboh Kirana tentang lelaki kaya yang singgah di restoran tempat mereka bekerja.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang