Part 14

13.6K 1.2K 7
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Perasaan cinta adalah fitrah suci bagi insan di dunia ini, tidak seharusnya dinodai, dengan ambisi yang merusak segala isi hati."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Raut wajah yang kentara masam, penuh dengan keterdiaman, tercetak jelas di wajah tampan seorang Arkanza, saat memasuki rumahnya.

Entah kenapa, kesal, dan marah menjadi satu. Ia tidak suka, sang istri berkenalan dengan lelaki yang langsung bisa akrab seperti itu dengan sang istri.

"Mas Arka."

Langkah kaki Arkanza berhenti, saat suara lembut mengalun indah dipendengarannya.

Aresha tersenyum menatap Arkanza yang sudah pulang, akan tetapi, senyumnya luntur, saat ia tidak mendengar salam dari sang suami.

Perhalan, ia mendekat pada Arkanza yang hanya termenung diruang tengah.

"Mas, salamnya mana?"

Arkanza menoleh, dan menatap lekat bola mata sang istri. Ingin marah, tapi tidak bisa. Tatapan polos istrinya, seakan meruntuhkan segala rasa cemburu yang berkumpul menjadi satu.

"Assalamu'alaikum," salamnya terdengar biasa, tanpa ada kalimat romantis selanjutnya.

Aresha terdiam sebentar, lantas menjawab kemudian. "Wa'alaikumsalam, Mas Arka."

Arkanza langsung mengalihkan tatapannya, saat netra Aresha mematrinya penuh tanda tanya.

"Mas, ke atas dulu. Mau mandi," ujarnya memberitahu Aresha.

Aresha tersenyum, dan menggandeng lengan sang suami, untuk menuju ke kamarnya. Namun, Arkanza hanya diam ditempat, saat Aresha ingin melangkah.

Dengan kerutan di kening, Aresha berkata, "Mas, ayo."

Arkanza melepas gandengan tangan Aresha dilengannya, berlalu dengan keterdiaman yang membuat Aresha merasakan tingkah sang suami berbeda.

Sebenarnya apa yang terjadi?

°×•

Di meja makan, hanya ada suara Gibran yang sedari tadi berceloteh ria pada kedua orang tuanya. Perihal sang guru yang mengajak muridnya untuk melihat kebun binatang.

Aresha tersenyum, dan menyuapi putranya kembali. Sedangkan Arkanza, hanya diam sembari memakan makan malamnya.

Setelah piring Gibran kosong, Aresha mengambil susu yang sang putra minum saat akan tidur.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang