Part 30 | End

28.5K 1.5K 43
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Assalamu'alaikum My Wife, terimakasih, karena telah memberikan kesempatan kedua, bahkan dibalik kesalahan yang pernah ada. Kelak, tidak akan ada lagi derita, sebab yang kini tersisa, hanyalah kebahagiaan selamanya."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Tangis, serta jeritan dari Aresha, membuat Arkanza menebalkan denyutan nyeri yang menjadi-jadi di ulu hati. Melihat sang istri, menahan sakit teramat dalam saat melahirkan anaknya, membuat rasa bersalahnya semakin dalam ia rasa.

"Tarik napas ... Lalu, hembuskan Bu Resha," ucap Dokter Clara memulai persalinan.

Arkanza menggenggam tangan Aresha yang semakin mengerat, dengan diselingi kecupan dipelipis sang istri.

Dokter Clara menatap wajah Aresha yang semakin pucat, lantas ia berkata. "Tarik nafas lagi Bu ... Lalu, hembuskan ... Saat saya bilang mengejan. Dorong dengan kuat," papar Dokter Clara, diangguki lemah oleh Aresha.

Aresha pun melakukan instruksi yang dikatakan oleh Dokter Clara, dengan rasa sakit yang begitu hebatnya, seakan tulang-tulangnya akan patah. Namun, ucapan semangat dari Arkanza, membuat Aresha tetap bertahan.

Dokter Clara menatap Aresha, kemudian berkata, "Ayo Bu, sekarang. Mengejan, dan dorong dengan kuat," titah Dokter Clara.

Dengan mengucapkan Basmallah, Aresha pun mengejan, dan mendorongnya dengan kuat sembari tangannya menggenggam erat tangan Arkanza disampingnya.

Suara bayi yang terdengar membuat Aresha menghembuskan nafasnya. Dan Arkanza yang menatap haru bayi mungil tersebut.

Dokter Clara tersenyum, saat bayinya telah lahir. Ia pun menatap kedua pasangan didepannya. "Selamat, bayi kalian. Perempuan," ucapnya, disambut anggukan, serta ucapan terimakasih oleh Arkanza.

Sedangkan Aresha, menatap sayu wajah sang suami yang menggendong anak mereka, setelah dibersihkan oleh perawat tadi, untuk diadzani.

Setelah mengadzani bayinya, Arkanza menoleh menatap Aresha yang diperiksa oleh Dokter Clara. Setelah diperiksa, Aresha dianjurkan untuk istirahat total, sebab tubuhnya lemah, setelah melahirkan secara normal, dengan sakit hemofilia yang dideritanya.

Selepas kepergian sang Dokter, Arkanza menatap Aresha, sembari melabuhkan kecupan dikening istrinya. "Maafkan Mas sayang ...."

Permintaan maaf dari sang suami, membuat Aresha memikirkan berbagai spekulasi apakah sang suami sudah menikah dengan Nayla.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang