Part 8

17.7K 1.6K 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Seseorang dipertemukan pasti ada sebab akibatnya, entah itu pergi meninggalkan luka, atau datang dengan tawa."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Keheningan malam seakan membuat dedaunan saling diam, udara yang ada pun, tidak membuat dedaunan itu bergoyang.

Isakan yang tadi sempat terdengar, sekarang sudah lenyap, bersama dengan canda yang tercipta. Walau, sempat ada kecanggungan yang ada. Tapi, tidak membuat kedua sahabat tersebut saling diam, tanpa membuka suara.

"Katanya kamu mau menikah ya, Sha?" tanya seorang perempuan berambut panjang, dengan syal dan sweater yang dipakainya.

Aresha yang sedari tadi menyuapi es krim pada Gibran, mendongak menatap sahabatnya--Nayla.

"Iya Nay, kamu juga sudah menikah bukan? Dimana suami kamu?" tanya balik Aresha yang membersihkan mulut Gibran dengan tisu yang berada diatas meja.

Nayla menunduk, setetes air mata mengalir begitu saja, cepat-cepat, ia mengusapnya. Tarikan nafas ia ambil, lalu menghembuskannya pelan.

"A-aku tidak menikah Sha," jawabnya pelan.

Aresha mengerutkan kening menatap perubahan raut wajah Nayla.

Sedangkan Nayla sendiri yang mengerti arti tatapan sahabatnya, mencoba mengalihkan fokusnya, seraya berkata, "Siapa nama calon suami kamu Sha? Siapa tau aku tau kan?" candanya, yang didengar oleh Gibran yang langsung menatap Nayla dengan mata berbinarnya.

"Om baik hati, Tante!"

Nayla terkejut mendengar suara melengking Gibran, Aresha terkekeh melihat raut wajah Nayla.

"Nah, sudah habis es krimnya. Gibran sekarang  ke Oma Neni dulu ya, Bunda mau bicara dulu sama Tante Nayla oke sayang?"

"Oke Bunda!"

Setelah kepergian Gibran, tinggalah mereka berdua. Aresha menepuk sisi tempat duduk disebelahnya, dan Nayla dengan senang hati bergeser ke sisi Aresha.

Pelukan mereka berdua terasa, membuat senyuman terpatri indah disana. Keheningan menyelimuti mereka, meresapi pertemuan yang tidak terduga, selama empat tahun lamanya.

Sungguh, Nayla hampir saja berteriak bahagia saat mengetahui keberadaan sahabatnya—Aresha, karena selama empat tahun, ia juga mencari keberadaan Aresha, dan ternyata sang sahabat pindah ke kota Jakarta.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang