Part 7

18.8K 1.7K 14
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Pernikahan adalah hubungan suci, tidak seharusnya dinodai, dengan sesuatu yang dapat merusak pondasi."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Perasaan yang kini Aresha rasakan, sungguh tidak pernah dirinya rasakan sebelumnya. Ia merasa diinginkan sebagai seorang perempuan, apalagi saat apa yang tadi pagi dilakukan Arkanza padanya. Seperti, ada kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya.

"Senyam-senyum terus!"

Aresha tersentak dikala Kirana menyenggol bahunya saat dia melewati Aresha.

"Apasih Na," kesal Aresha sembari menata beberapa piring bersih ke rak piring berada.

Kirana berbalik, menatap Aresha seraya berdecak. "Siapa yang kemarin nolak Pak ganteng, sekarang malah demen," sindirnya membuat Aresha mendengus pelan.

"Hish, bukan maksud aku nolak Pak Arka, hanya saja, aku tidak ingin berharap lebih padanya," tutur Aresha sembari tersenyum samar.

Kirana memutar kedua bola matanya, "Kalau suka mah langsung terima, gak usah gengsi dibesarin mulu, nanti ujungnya sakit hati baru tau," lanjut Kirana sembari membawa nampan pesanan, melewati Aresha yang terdiam.

Keterdiaman Aresha, membuatnya tersentak dikala suara Dilon terdengar.

"Resha!"

"Astaghfirullah."

Dilon terkekeh saat Aresha terkejut, "Ngelamun terus, gak baik Sha," ujarnya membuat Aresha tersenyum tipis.

"Ada orang penting di luar Sha, kata Bu Dian, tamu kehormatan, keluarga dari CEO Carlos grup's," paparnya seraya menata beberapa minuman pesanan.

"Keluarga CEO?" tanya Aresha penasaran.

Dilon mengangguk, dan tersenyum tipis menatap Aresha. "Tolong bawain pesanan makanannya ya. Gue bawa pesanan minumannya," kata Dilon sembari pergi begitu saja.

Aresha mengggaruk pelipisnya, "Kok malah jadi aku yang disuruh bawa?" gumamnya heran, pasalnya, Aresha kan bertugas mencuci piring kotor, kenapa malah diganti mengantar pesanan?

Saat bingung menyapa raga, kemunculan Kirana, membuar binar dikedua bola matanya.

"Ana!" seru Aresha.

Kirana yang kembali dari mengantar pesanan tadi, mengerutkan kening menatap Aresha.

"Ada apa?"

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang