Part 17

12.5K 1.2K 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bukan sakit karena patah hati, tetapi, sakit karena perbedaan, yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa direalisasikan."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Waktu berlalu dengan cepat, detik berganti menit, menit berganti jam. Putaran waktu, seakan terus berjalan, tanpa bisa dihentikan.

Hidup seakan terus berputar, mengelilingi waktu, dimana tidak dapat diputar seenaknya kita mau.

Takdir Allah, dalam menyatukan kedua insan, dengan cara tidak terduga, sekarang malah terlihat bahagia.

Pernikahan yang awalnya tercipta karena kebohongan yang dilakukan salah satunya, seakan tidak terlihat kembali, setelah empat tahun berlalu dengan cepatnya.

Aresha Calista Eliana, wanita muda, yang kini sudah mendapatkan gelar sebagai sarjana desain, dengan usia 28 tahun.

Untuk sampai kedalam tahap ini, memang tidak mudah, ada tangis kelelahan, ada bahagia karena mendapat nilai memuaskan.

Semua itu pernah Aresha lalui, dan sekarang, ia bisa berdiri bahagia, didepan podium, dengan disaksikan ratusan orang, termasuk sang suami.

Mendapat nilai cumlaude, cukup membuat Aresha terkejut. Bagaimana tidak, saat ia kuliah, ia merasa, menjadi mahasiswi biasa saja. Namun, pengumuman dari Ketua prodi Fakultasnya, membuat ia terkejut, sekaligus merasa terharu.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Aresha kepada semua orang didalam ruang wisuda.

Semuanya menatap satu titik fokus, yang mengenakan dress panjang, didominasi warna biru muda, dengan kombinasi pink. Sangat cantik dengan hiasan payet yang bertaburan. Selain itu, busana Aresha, dilengkapi dengan outer kimono panjang berbahan lace dengan dekorasi bordir dan payet yang bertabur sehingga membuat tampilan dress semakin mewahnya.

Semua orang memang tidak heran melihat busana yang dikenakan oleh Aresha, sebab dia adalah istri sah dari seorang Arkanza. 

"Yang saya hormati, Pak Dekan, dan jajarannya. Kaprodi, dan Waprodi, serta jajarannya. Tak lupa, saya ucapkan terimakasih kepada Allah SWT, yang sudah memberikan saya kesabaran, kekuatan, serta ketabahan, sehingga bisa melalui semua ini, dengan sepenuh hati."

Senyuman manis seorang Aresha, mampu memikat semua orang, bahkan tidak luput dari pandangan kedua lelaki beda usia tersebut.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang