Part 3

19.9K 1.9K 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bahagia tidak boleh berlebihan, sebab dibalik kebahagiaan, biasanya ada kesedihan yang tiba-tiba datang."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Langkah kaki Arkanza memasuki rumah mewah yang berada di perumahan merpati. Setelah tadi dia selesai rapat, Arkanza memutuskan untuk membeli beberapa makanan untuk Uminya di rumah. Sebab sang Abi, sedang keluar untuk menghadiri beberapa rapat.

"Assalamu'alaikum," salamnya memasuki pintu rumah yang terbuka sempurna.

Bisa Arkanza lihat, netranya mematri seseorang didepan sana. Detak jantungnya langsung berpacu cepat, tangannya mengepal menatap orang tersebut.

"Arka, Umi menunggu kedatanganmu, sejak tadi, Nayla—"

"Jawab salam dulu Umi," balas Arkanza cepat.

Umi Rita mengerjap pelan, lantas menjawab salam putranya. "Wa'alaikumsalam."

"Arka ke kamar, ini makanan untuk Umi," kata Arkanza seraya berjalan lurus dan cepat tanpa menoleh pada seorang perempuan yang sedari tadi menatap dirinya.

Perempuan berambut panjang tergerai, dan memakai sweater, serta balutan syal di sekeliling lehernya menatap nanar kepergian Arkanza.

Umi Rita menghela nafas lelah melihat kepergian putranya. Lantas, dia menoleh pada Nayla—mantan tunangan Arkanza.

"Nayla, maafkan sikap Arka ya, mungkin dia lelah karena sibuk bekerja," ujarnya sembari mendekat pada Nayla yang tersenyum tipis menanggapi ucapan Umi Arkanza.

"Tidak apa-apa Umi, Arka mungkin membenciku, karena kejadi—"

Umi Rita menggeleng, "Tidak Nak, Arka salah paham. Dia tidak tahu yang sebenarnya bahwa kam—

Nayla langsung memegang telapak tangan Umi Rita, sembari menggeleng pelan. "Sudahlah Umi, mungkin Arka tidak berjodoh denganku Karena aku juga kemari ingin menemui Arka. Tapi Arka terlihat masih marah padaku," lirih sang perempuan sembari menunduk pelan.

Umi Rita menatap sendu Nayla, lantas memeluk Nayla sembari mengusap pelan pucuk kepalanya.

"Umi akan bicara dengan Arka, kamu tunggu disini," pungkas Umi Rita sembari melepas pelukan, dan melangkah menuju dimana kamar putra pertamanya.

°×•

Malam hari memang menjadi rutinitas beberapa penghuni kontrakan untuk berkumpul di kontrakan Oma Neni yang mereka tuakan. Apalagi besok hari Minggu, sehingga membuat Bapak-bapak dan Ibu-ibu sangat antusias dalam berkumpul bersama.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang