Part 9

17.6K 1.8K 15
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Melihat tawa yang tercipta di wajah cantiknya, seakan membuat lega merayap sampai kedadanya."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Waktu berjalan dengan cepat, hari ini dimana Aresha akan menempuh kehidupan barunya, semua media, serta pasang mata memenuhi gedung pernikahan yang telah disewa oleh Arkanza untuk menggelar pernikahan anak pertama dari keluarga Carlos.

Bahkan, wajah yang gugup dengan ditutupi riasan di pengantin perempuan pun memancarkan area kecantikannya.

Kirana dan Bu Dian, serta Bibi Lisa yang menemani Aresha di sebuah ruangan khusus pengantin perempuan pun menatap haru Aresha.

"Masya Allah, Nak. Kamu cantik sekali," ujar Bu Dian sembari menggenggam tangan Aresha.

Perempuan dengan balutan gaun pengantin berwarna gading, dengan manik-manik melingkar menghiasi jilbabnya, serta mahkota kecil yang bertengger di puncak kepalanya, tersenyum tipis menatap balik Bu Dian.

"Terimakasih Bu, semua ini juga berkat Bu Dian, karena kebaikan Bu Dian, Resha bisa bertahan sampai sekarang," tuturnya sembari berkaca, yang disambut gelengan kecil dari wanita paruh baya tersebut.

"Sama-sama Resha, kamu sudah Ibu anggap seperti putri Ibu sendiri, jangan sungkan meminta bantuan pada Ibu."

Aresha memeluk singkat Bu Dian, sembari menyeka air mata yang lancang keluar dari netranya.

Pelukan mereka terlepas, saat Bibi Lisa memegang bahu Aresha. "Bibi minta ma—"

Aresha menggeleng pelan, "Tidak, jangan meminta maaf, Bibi tidak bersalah."

Bibi Lisa mengusap air mata Aresha menggunakan tisu, berharap riasan sang keponakan tidak hilang.

"Sudah-sudah, jangan bersedih di hari bahagia, sekarang akadnya sudah mau mulai," ucap Kirana membuat ketiga orang beda usia tersebut terkekeh pelan.

"Oh iya, Ya Allah Bibi hampir lupa," kata Bibi Lisa menimbulkan tawa keluar dari bibir Aresha.

"Duduk dulu Sha, nanti Arkanza menghampirimu setelah akad diucapkan," Umi Rita datang, setelah menutup pintu ruangan.

Beberapa menit kemudian, suara lantunan surat Ar-rahman terdengar dipenjuru gedung pernikahan. Aresha bisa melihat raut serius dari wajah Arkanza yang terlihat jelas di layar monitor yang sudah disediakan di ruangan.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang