Part 28

16K 1.2K 10
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Hukuman yang lebih pantas dari sebuah kejahatan, yang bahkan tidak bisa dimaafkan, memang patut untuk diterima, dengan lapang dada."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Ruangan bercat putih, dengan didominasi aroma obat-obatan, tercium jelas pada siapa saja yang akan memasuki ruangan.

Seorang lelaki yang terbaring di brankar pesakitan, terasa semakin kurus, sebab sakit yang dideritanya.

Raut wajah yang biasanya bersinar, dan menawan, untuk para kalangan perempuan. Sekarang, hanya ada gurat kesedihan, serta penyesalan yang mendalam.

"Bang, minum dulu," ujar Risky, sembari memberikan segelas air putih, untuk Arkanza.

Lelaki berpakaian rumah sakit tersebut, menggeleng pelan, sembari terus menatap sebuah foto yang ia dapatkan seminggu yang lalu.

Lengkungan di bibirnya membentuk senyuman, kala netranya menatap wajah wanitanya, siapa lagi kalau bukan Aresha—istrinya.

"Uhuk!"

Arkanza terbatuk, sembari memegangi bagian perutnya. Seakan rasa sakit tersebut membuatnya menjadi lelaki lemah.

Risky, yang tidak tegapun segera membantu Arkanza untuk meminum air putih tersebut.

"Terimakasih," ujar Arkanza, dibalas anggukan oleh Risky.

Lantas, pandangan mata Arkanza, kembali mematri foto tersebut. Dengan tangannya, ia mengusap bagian wajahnya, kemudian terkekeh pelan.

"Si kecil akan lahir sayang," gumamnya pelan, tanpa tahu, Risky menatap sendu dirinya.

Arkanza berganti mengusap pelan wajah putranya. "Jagoan Ayah, Ayah kangen ...." lirih Arkanza, diiringi tetesan air mata yang mengalir di pelupuk netra.

Risky, mengusap pelan bahu bergetar Arkanza. "Bang ...."

"Gue kangen mereka, Ky ...."

Risky mengangguk pelan, kemudian memeluk Arkanza, dengan isakan kecil yang keluar dari bibir Abangnya.

Kata orang, lelaki tidak pantas mengeluarkan air mata, sebab mereka biasa dijadikan pahlawan para wanita. Namun, tidak semua lelaki bisa menunjukkan kesedihannya, adakalanya, hati lelaki bisa merasakan rindu, yang bahkan tidak bisa untuk bertemu. Sebab, kesalahan yang diperbuat di masa lalu.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang