23

681 83 5
                                    

Lantunan lagu mulai terdengar memenuhi seluruh sudut ruangan. Hiasan-hiasan pernikahan sudah terpasang sangat cantik, ditambah kilauan lampu yang menerangi ruangan itu.

Terlihat tamu undangan sudah memadati ruangan besar itu. Sebentar lagi acara pernikahan ini akan segera berlangsung. Dilihat seorang Master Ceremony yang sudah memberikan aba-aba bahwa pernikahan ini akan segera dimulai.

Sepasang pengantin sudah mulai memasuki altar itu dengan Sihyeon yang dibaluti gaun cantik dan mewah berwarna putih susu dan juga Juyeon disebelahnya dengan setelan jas yang senada. Terlihat sangat serasi.

Bisa dilihat pancaran senyum mereka yang terlihat sangat cerah, layaknya pengantin baru pada umumnya.

Begitu berhenti tepat pada sang penghulu, ritual sakral itu akan disegerakan. Sebelumnya, Juyeon meminta kesempatan untuk berbicara, menyampaikan sesuatu yang bisa disebut sebagai kejutan sebelum ritual sakral dimulai.

"Sihyeon?" Panggil Juyeon dengan lembut.

Sihyeon hanya mengangguk tersenyum sebagai balasan dari panggilan Juyeon.

"Sebelum pernikahan ini dimulai, dan sebelum aku mengucapkan sumpah dan janjiku, ijinkan aku untuk menunjukkan sesuatu kepada Sihyeon yang kelak akan menjadi istri dan ibu dari anak-anakku.

"Kepada petugas, dipersilahkan." Perintah Juyeon kepada staff lighting yang sudah menyiapkan sebuah layar proyektor besar yang ada tepat dibelakang sang penghulu.

Kilatan cahaya itu muncul dari dalam proyektor menampakan sederetan foto-foto masa kecil Juyeon dan Sihyeon. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa foto saat mereka sedang bersama seperti sebuah journal hidup yang disajikan dalam layar proyektor itu. Dilanjutkan juga dengan video dari beberapa orang yang Sihyeon dan Juyeon anggap sebagai kerabat dekat dan juga keluarga mereka yang mengucapkan selamat untuk pernikahan mereka.

Suasana haru menyelimuti ruangan dingin itu. Menghangatkan hati dan jiwa mereka walaupun sedang dalam ruangan yang sangat dingin. Sihyeon menitikkan air matanya, tentu saja juga merasa terharu.

Saat suasana haru dan bahagia itu merengkuh seluruh individu yang hadir dalam acara itu, Juyeon membuka suaranya. "Terimakasih, sudah selama ini bertahan dan selalu ada menemani setiap celah hidupku. Hingga sekarang, kita sudah ada dititik ini. Titik dimana kita akan melanjutkan hidup yang sebenarnya.

"Sebelum aku mempersuntingmu, ijinkan aku menunjukkan sesuatu"

Tiba-tiba cahaya proyektor itu menghilang digantikan dengan tampilan foto X-Ray serta terdapat backsound seperti seseorang sedang berbincang-bincang. Saat itu, semua orang merasa bingung dan terkejut. Pasalnya, dalam backsound itu membahas bahwa Sihyeon...

Tidak hamil.

"Ini apa, Juyeon? Kenapa seperti ini?" Tanya Sihyeon merasa heran.

Juyeon pun tampak kebingungan, dengan apa yang  sebenarnya terjadi. Apakah ini disengaja, atau staff itu melakukan kesalahan saat memutar videonya? Tapi jika salah, seharusnya staff menghentikannya dan tidak diputar sampai sejauh ini.

Setelahnya, cuplikan Sihyeon bersama dengan lelaki lain juga tayang pada layar proyektor itu dan seketika semua undangan yang ada di dalam ruangan itu terkejut.

"Apakah itu Sihyeon dengan orang lain?"

"Itu sama sekali tidak mirip dengan Juyeon"

"Apakah mempelai wanita ternyata bermain dibelakang calon suaminya?"

"Wah.. daebak!"

"Aku tidak percaya, mempelai wanitanya sudah berbohong"

Begitulah desas-desis yang bisa ditangkap oleh kedua telinga Sihyeon sampai ia merasa frustasi, "Siapa yang melakukan hal sejauh ini?" Suara Sihyeon menggema ke seluruh ruangan.

Love Lied [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang