1

5.9K 344 11
                                    

"Apa kau yakin hyung?" Tanya seseorang setelah menyesap iced americano yang baru saja ia beli.

Pria didepannya ini menghela nafas kasar, "Aku juga kurang yakin dengan keputusanku. Tapi jika dibiarkan dan dipaksakan, aku akan menyakitinya dan juga menyakiti diriku sendiri"

"Hyung, jika memang kau peduli dengan perasaanmu dan hubunganmu yang sudah jalan hampir enam tahun, tolong hentikanlah semua ini!"

Pria yang satunya mengacak rambut frustasi, "Aku tidak semudah itu memutuskan hubunganku dengannya. Lagi pula, dia juga sudah menjadi milikku"

"Kau sungguh jahat, Juyeon hyung" ucapnya dengan tatapan kecewa.

"Aku tidak bisa mengontrol perasaanku saat bersamanya. Setiap dia ada disisiku, ingin rasanya aku memilikinya walau tak bisa. Tapi aku sangat menginginkannya, dia candu bagiku, Ric" Juyeon menunjukkan wajah frustasinya saat menjelaskan bagaimana perasaannya terhadap orang yang ia ceritakan.

"Bagaimana dengan Sihyeon nuna, hyung? Bagaimana jika dia terluka? Apa kau tega meninggalkan dia yang sudah berharap banyak dari hubungan kalian?"

Juyeon memijit pelipisnya, satu kata tak bisa ia ucapkan dari mulutnya itu.

"Kau diam hyung? Kau benar-benar tidak memikirkannya?"

"Aku tentu memikirkannya!" Bentak Juyeon.

"Yasudah putuskan hubunganmu dengan orang itu!" Bentak Eric lebih keras lagi sampai menggema ke seluruh kafe.

"Itu sangat sulit untukku, Eric. Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkannya. Lagi pula aku juga sudah menidurinya"

"Apa katamu? Kau sudah menidurinya?! Apa kau sudah gila, hyung?" Ucap Eric tak percaya.

Juyeon terlihat semakin frustasi, "Sudah ku bilang, aku tidak bisa menahannya. Dia selalu menggodaku, dan aku juga selalu tergoda olehnya"

"Kau terlalu berlebihan hyung, apakah Sihyeon nuna tahu?"

Juyeon menggeleng mantap.

"Baiklah"

Juyeon menaikkan sebelah alisnya, "Maksudmu?"

Eric bangun dari posisinya lalu menunduk menatap Juyeon, "Semua akan terjadi pada waktunya". Lalu ia meninggalkan Juyeon dengan kebingungan pada raut wajahnya.

"Hei, mau kemana kau? Apa maksud mu, hah? Yak!!!"

Juyeon mendengus kesal, lalu mengecek ponselnya dan satu pesan diterima.

Hyunjae Hyung:
Jangan lupakan janjimu malam ini, sayang!

Love Lied [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang