9

1.7K 186 5
                                    

"Aku sangat merindukanmu!"

"Ayolah, 30 menit yang lalu baru saja kita bertemu, bukan?"

Sihyeon mengangguk. Saat ini ia sedang menghubungi Juyeon yang baru saja ia temui 30 menit yang lalu. Tapi rasa rindu itu datang menjemputnya lagi.

"Tapi masih rindu"

Terdengar tawa kecil diseberang sana.

"Mau ku temani tidur?"

"Tentu saja! Tapi lain kali aku ingin kau disampingku sambil menemaniku tidur. Hehe"

Juyeon ikut terkekeh mendengar ucapan dari Sihyeon. "Tentu saja kau bisa, jika kita sudah menikah aku akan menemanimu tidur setiap harinya"

Pipi Sihyeon memerah saat mendengar ucapan dari Juyeon. Hyewon memang benar, selama ini Juyeon selalu menjaganya dari hal-hal yang tidak mereka inginkan. Seharusnya Sihyeon selama ini selalu percaya dengan calon suaminya itu.

"Apa kau sudah tidur?"

Sihyeon menyadari bahwa ia hanya sibuk dengan perasaannya hingga tidak menjawab panggilan Juyeon.

"Ah belum!"

"Ku kira kau sudah terpejam. Mau ku nyanyikan sebuah lagu?"

"Kau pikir aku ini seorang bayi kecil yang sedang kesulitan tidur?" Ucap Sihyeon sambil tertawa kecil.

"Tentu saja! Ayo pejamkan matamu dan aku akan mulai bernyanyi"

Sihyeon membenarkan posisinya, terbaring kekanan dengan ponselnya yang masih menempel di telinga kirinya. Saat Juyeon mulai bernyanyi, Sihyeon menutup matanya. Suaranya begitu lembut hingga membuatnya mudah tertidur.

Tak butuh waktu lama, Juyeon mendengar suara dengkuran halus dari ponselnya. 'Dia sudah tidur' pikirnya. Lalu Juyeon melanjutkan nyanyiannya bersamaan satu panggilan masuk dari pacar gelapnya.

Juyeon terdiam sesaat. Berpikir sejenak lalu menolak panggilan masuk dari Hyunjae dan kembali bernyanyi agar Sihyeon lebih terlelap dengan tidurnya.

Saat sudah yakin Sihyeon tertidur lelap, akhirnya Juyeon memutuskan panggilan lalu menghubungi orang yang tadi meneleponnya.

"Kau kemana saja tadi?"

"Maaf Hyung, tadi aku sedang berbicara dengan Sihyeon juga"

Juyeon mendengar helaan nafas dari Hyunjae. "Kau kenapa hyung?"

Hyunjae menggeleng walau lawan bicaranya tak dapat melihatnya. "Tak apa. Ini sudah larut, kau tidur saja"

"Apa kau marah, Hyung?"

"Tidak, aku hanya memastikan keadaanmu"

"Hyung merindukanku?" Goda Juyeon.

Hyunjae tersenyum tipis "Kau pasti tahu jawabannya"

Juyeon tertawa kecil. "Apa kau ada waktu besok?"

"Kenapa?"

"Kau bilang jika kau rindu? Ayo kita berlibur!"

"Kemana?"

"Kemana saja, ke tempat yang kau sukai"

Hyunjae diam. Berpikir untuk menyetujui atau tidak ajakan Juyeon.

"Hyung?"

"Baiklah. Bagaimana jika pantai? Aku sudah lama tidak bermain pasir" Akhirnya Hyunjae menyetujui ajakannya.

"Oke. Akan ku siapkan semuanya. Bagaimana jika tiga hari?"

Tak masalah bagi Hyunjae untuk pergi berlibur selama tiga hari, lagi pula Hyunjae juga merasa sangat bosan jika hanya tinggal di apartemennya.

Sambungan terputus yang sebelumnya diakhiri dengan ucapan selamat tidur dari keduanya. Juyeon langsung memesan satu villa dekat pantai agar dapat berhadapan dan menikmati pemandangan laut yang biru.

Kemudian Juyeon mengetikkan sesuatu pada kolom pesan Hyunjae.

'Besok pagi akan ku jemput jam 7 pagi. Sudah ku persiapkan semuanya. See you Hyung! ❤️'

Juyeon mengunci ponselnya lalu memejamkan kedua matanya bersiap menyambut mimpi indah yang akan hadir malam ini menemani tidurnya.

Love Lied [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang