19

928 100 12
                                    

"Sayang, apa kau sudah selesai berkemas?" Juyeon menempelkan ponselnya di telinga kiri dan tangan yang satunya mengendalikan kemudi.

"Belum, Juyeon"

"Astaga kau ini, Hyung. Yasudah sekarang aku dalam perjalanan menuju apartemenmu untuk membantumu berkemas"

"Baiklah hati-hati" kemudian Hyunjae memutuskan panggilannya.

Hyunjae beranjak dari posisinya lalu meninggalkan ruangan luas itu untuk pergi ke basement menemui Juyeon.

Tak lama, sebuah mobil melaju berjalan melewatinya dan Hyunjae tahu betul bahwa itu adalah mobil Juyeon yang sedang diparkirkan oleh pemiliknya.

"Sayang? Kenapa disini, hm?" Sapa Juyeon saat setelah menutup pintu mobil kemudian berjalan mendekati kekasihnya itu lalu mengelus pipi halus Hyunjae.

"Aku menunggumu"

"Kau kan bisa menungguku di dalam apartemen mu? Kau akan merasa gerah disini lagi pula apartemen mu sangat nyaman, bukan?"

"Aku ingin berbicara sesuatu yang penting, Juyeon"

Juyeon tersenyum manis hingga matanya menyipit kemudian mengacak pelan puncak kepala Hyunjae, "Mau bicara apa, sayang? Ayo bicara di dalam saja"

Hyunjae menghalangi jalan Juyeon, "Kenapa? Apa ada masalah?"

"Tidak, Juyeon." ucap Hyunjae terdengar serius.

"Lalu? Mengapa kau sangat serius, sayang?"

"Aku benar-benar serius kali ini" Hyunjae menatap Juyeon dengan tatapan yang sangat serius.

"Baik, ayo katakan"

"Juyeon-

"Maaf"

Juyeon menaikkan alisnya, "maaf untuk apa, Hyunjae?"

Hyunjae menunduk, "Apa kau yakin untuk melakukan hal sejauh ini? Kita akan menikah?"

Juyeon terlihat bingung, lalu menenangkan kekasihnya, "Hey, tentu saja sayang! Aku sangat-sangat yakin untuk menikahi mu karena kita saling memiliki satu sama lain, 'kan?

"Apa yang kau cemaskan? Masih tidak percaya dengan kasih sayang dan cinta dari calon suamimu yang tulus ini?"

"Bukan itu..."

"Lalu apa?"

"Sihyeon..."

Juyeon langsung menghela nafas disaat Hyunjae menyebut nama perempuan yang bahkan sudah tak ia anggap lagi sebagai pendamping hidupnya.

"Sihyeon mengandung anakmu bukan?" Lanjut Hyunjae.

Juyeon terkejut saat mendengar ucapan yang terlontar langsung dari kekasihnya itu.

"Apa kau tega, meninggalkan calon istrimu yang bahkan sedang mengandung anakmu demi orang lain?

"Juyeon, coba kau pikirkan sekali lagi untuk mengambil keputusan ini. Sihyeon dan bayi yang ia kandung sangat-sangat membutuhkan peran dan kasih sayang dari seorang ayahnya"

"Aku bukan ayah dari anak yang Sihyeon kandung, Hyunjae! Lagi pula aku tidak pernah berbuat hal itu dengannya. Kau kan tahu, aku selama ini selalu bersamamu, lagi pula bagaimana bisa?

"Jika kau mau, akan aku buktikan bahwa anak itu bukan anakku agar aku bisa menikahi mu Hyunjae. Hanya kau yang aku inginkan saat ini dan untuk selamanya" jelas Juyeon.

Hyunjae menggeleng, "Tidak bisa, Juyeon. Apa yang akan keluargamu katakan jika kau bertindak sejauh ini? Kau pernah bilang padaku, kau sendiri tidak ingin mengecewakan keluarga besarmu. Tapi sekarang apa? Kau sendiri yang akan menjadikan kekecewaan itu tercipta di keluargamu sendiri.

Love Lied [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang