24

831 109 8
                                    

Dua tahun sudah berlalu semenjak insiden hancurnya pernikahan yang selama ini diidam-idamkan oleh keluarga besar Juyeon. Semuanya kecewa. Kecewa terhadap Juyeon yang sudah menutupi rahasia itu.

Tentang Juyeon yang memiliki ketertarikan kepada sesama jenis, membuatnya harus diusir dari keluarganya yang takut membuat aib untuk mereka. Juyeon rasa, ia pantas mendapatkan ini.

Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Los Angeles. Pergi bersama Eric yang akan melanjutkan pendidikannya disana. Tak banyak harapan yang ia miliki, setidaknya ia masih bisa hidup dengan layak dan  bangkit menemukan kembali kebahagiannya yang hilang.

Kini Juyeon memiliki hidup yang bisa dibilang cukup baik. Dengan tinggal di sebuah apartemen milik Eric dan tinggal bersama. Setidaknya, Juyeon bersyukur ia masih diberkati keberuntungan memiliki teman seperti Eric. Ia memang sudah dibekali aset sebuah apartemen di kampung halamannya dari keluarganya. Ia juga berjanji, jika setelah lulus di Korea, dia akan melanjutkan studinya di Los Angeles.

Saat sebelum Juyeon memutuskan untuk pergi ke LA, setelah diusir dari rumah ia mengungsi di rumah Eric sementara. Awalnya, Eric menyerahkan rumah itu untuknya, namun ditolak oleh Juyeon. Beberapa hari setelah pernikahannya batal dengan Sihyeon, Juyeon masih sempat mengunjungi apartemen yang ditinggali oleh Hyunjae. Ternyata, nihil. Tak ada yang menghuninya. Sempat juga mengunjungi rumah orang tuanya, namun sudah terjual.

Juyeon kehilangan jejak seseorang yang amat ingin ia gapai dan tarik kembali saat sudah mendapatkannya. Hingga kehabisan cara untuk menemukannya kembali. Karena tak satupun petunjuk untuk menjawab kemana perginya Hyunjae.

Seketika teringat dengan kisah Hyunjae yang sangat ingin mengunjungi kampung halaman Eric ini, disitulah ia menyadari dan memutuskan untuk ikut dengan Eric. Kemudian mengurus segala keperluan yang dibutuhkannya dengan seorang diri. Berharap keajaiban menyertainya.

Hingga dua tahun sudah, ia menjalani kehidupannya di negara orang. Membiasakan diri dengan kebiasaan orang-orang disini. Sedikit terkejut, tapi setidaknya ia berusaha untuk terbiasa. Jujur, awalnya ia ingin pulang. Namun, karena keinginan Juyeon yang sesungguhnya belum terpenuhi, ia menyanggupi untuk bertingkah layaknya warga disini.

Eric menerima beasiswa di salah satu universitas terbaik disini, menepati janjinya pada kedua orang tuanya. Dan kabarnya, Eric menemukan sesuatu yang mengganjal di kampusnya itu.

Dengan sangat yakin, ia menceritakan hal itu pada Juyeon. Ia memasuki apartemennya, yang terlihat baru saja datang dari kampus. "Hyung, aku sepertinya melihat Hyunjae Hyung di kampus."  Ucap Eric dengan sangat tiba-tiba. Juyeon yang sedang sibuk memotong-motong sesuatu di dapur mendadak menghentikan aktivitasnya.

"Apa katamu? Hyunjae?" Tanya Juyeon setelah meletakkan pisaunya lalu berbalik mendekati Eric yang masih melepas sepasang sepatunya.

"Iya, Hyung. Aku sangat yakin jika itu adalah Hyunjae Hyung" jawabnya tanpa menoleh, masih sibuk dengan sepatunya.

"Yang benar saja? Mana mungkin dia disini. Los Angeles bukan tempat yang kecil!" tolak Juyeon.

Lawan bicaranya berdecak kesal, "Kau lupa dengan keinginan Hyunjae Hyung yang ingin pergi kemari? Aku yakin, orang itu adalah Hyunjae Hyung! Aku akan membuktikannya! Jika aku bisa membuktikannya, kau harus memberiku imbalan!"

"Yang benar saja?"

"Iya, Hyung! Tapi aku belum mendapatkan informasi lengkap mengenai Hyunjae Hyung, tapi akan aku coba mencarinya lewat website kampus dan caraku yang lain." ujar Eric lalu berjalan mendekati sofa, mendaratkan bokongnya lalu menyiapkan laptopnya.

Jari tangan Eric bergerak, memencet beberapa tombol pada keyboard itu. Mencari-cari sesuatu untuk membuktikan bahwa yang dilihatnya benar-benar seorang Hyunjae.

Love Lied [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang