1. Roommate

324 27 0
                                    

"as always" Jimin memberikan amplop yang lumayan tebal itu kepada seorang wanita di hadapan nya.

Dia membuka amplop nya, "sometimes i hate you for doing something like this, that's okay"

Jimin tersenyum, "thanks"

"see you next time" balas wanita cantik yang sedang bersandar di punggung kasur sembari menutupi tubuh nya dengan selimut.

Jimin mengambil tas nya dan segera keluar dari kamar. Berjalan melewati setiap kamar yang ada di lantai itu, dia menekan tombol lift sembari melihat jam tangan nya yang sudah menunjukan pukul 10 malam.

Pintu lift terbuka, Jimin segera masuk dan menekan tombol ke lantai 1. Beberapa menit kemudian bel lift itu berbunyi menandakan sudah sampai.

Pintunya terbuka dan Jimin bisa melihat lantai 1 itu sangat ramai, musik yang keras mengisi satu ruangan, alkohol di mana-mana dan wanita yang berdansa di tengah-tengah dengan tiang itu memeriahkan isi club.

Jimin menuju bar yang ada di pojok itu dan memesan 1 botol vodka

"again?" tanya pria itu sembari menaruh botol vodka dengan 1 gelas kecil. Dia tau apa yang sudah laki-laki itu lakukan di atas tadi.

Jimin mengangguk, "gak usah di tanya lagi lah"

"lo bentar lagi masuk kuliah"

"Go Namjoon can you stop talking about that? i know i can handle it" ucap Jimin setelah meneguk vodka nya.

Namjoon mengangguk, "let's see if you can handle your son down there, teman sekamar lo cewek, kan?"

"gue denger sih gitu, gue pergi dulu. Here, ambil kembalian nya" Jimin menaruh beberapa lembar uang di atas meja bar itu lalu keluar dari club.

Dia baru saja mendapatkan pesan dari teman nya kalau gerbang asrama di kampus akan di tutup 40 menit lagi, jadi Jimin mau tidak mau harus pergi lebih awal dari biasanya. Untungnya lokasi kampus itu tidak jauh dari club yang biasa dia datangi. 

Dia juga belum melihat kamar nya di mana, saat pembagian kamar di asrama dia langsung pergi dari kampus, dia menitipkan barang-barang nya pada temannya. Setelah berjalan beberapa menit, dia masuk ke kampus itu dan segera pergi ke gedung asrama yang ada di satu area dengan gedung kampus.

Tepat di sana, sudah ada satpam yang sedang menjaga dan menyuruh mahasiswa lain untuk masuk.

"nama, jurusan"

"Lee Jimin, Seni"

Satpam itu menatap Jimin dan tab yang ia pegang secara bergantian lalu mengangguk, "keliatan kaya berandalan, bapak nggak yakin kamu anak seni"

Jimin tertawa, "pak, beneran anak seni, kok" katanya.

Satpam itu hanya mengangkat alis, "masuk"

Jimin hanya mengangguk saja, tidak mempedulikan kata 'berandalan' itu, dia masuk dan segera mencari temannya tadi. 

"sorry, lama" katanya setelah menyapa temannya.

"untung lo gak di tinggal di luar, nih barang-barang lo. You know your roomate is not a guy, right?"

Jimin mengangguk setelah mengambil tas dan koper nya, "lo bakal anterin gue kan?"

"ngga lah"

"oh come on Tae, canggung banget nanti"

"god why are you always like this" Taehyung memutar bola matanya, "yaudah buruan"

Jimin tertawa lalu mengikuti Taehyung, dia sebenarnya adalah senior Jimin, tetapi sudah berteman sejak kecil, jadi tidak ada yang nama nya "junior" dan "senior" di hubungan mereka. Malah seperti adik-kakak jatuhnya.

Taehyung menoleh sekilas pada temannya itu, "lo main lagi sama tuh cewe?"

"mhm"

"can i borrow it?"

"gak, dia cuma layanin gue doang"

Taehyung mendengus, "your roomate is hot by the way"

"really?"

"her name is Aera"

"even her name was hot" ucap Jimin.

Setelah berjalan sambil mengobrol, mereka sampai di kamar dengan nomor 20. Taehyung membuka pintu kamar nya membuat orang yang di dalam sana langsung menoleh, sepertinya itu Aera yang di bilang Taehyung tadi. 

"Aera" panggil Taehyung.

Benar rupanya.

Aera menyapa balik dengan senyuman.

Jimin tersenyum tipis melihat teman sekamar nya itu, dia sedang memakai celana piama dan baju crop top sambil membawa segelas air. Wajahnya cantik dan rambut yang panjang itu melengkapi kecantikan nya.

"this is Jimin, Jimin this is Aera" ucap Taehyung, "semoga kalian akrab, ya. Duluan bro" lanjutnya lalu pergi setelah menepuk pundak Jimin dan memberikan kunci pada laki-laki itu.

"eh tapi.." Aera awalnya ingin bertanya siapa Jimin ini, tetapi Taehyung sudah pergi terlebih dahulu sebelum Aera menyusul nya.

Jimin menutup pintu dan melempar kunci kamar nya ke atas meja bar, dia mendekati Aera. Perempuan itu ternyata lebih pendek darinya.

Aera menatap Jimin dari kepala hingga kaki, "um... who are you?"

"lo nggak tau? atau Taehyung nggak bilang apa-apa soal gue?"

"nggak ada, tapi gue lagi nunggu partner kamar gue"

"oh" Jimin berjalan menuju sofa dan menaruh tas nya, lalu kembali berbalik menghadap Aera, "nice to meet you, Aera. I'm your partner"



To be continued...


-

Lee Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jimin.


-

I'm back with Jimin fanfict this time. For reminder : SEMUA ADEGAN YANG ADA DI DALAM CERITA INI TIDAK UNTUK DI CONTOH!

please jangan ya. Ini juga cuma fiksi , so it's not real.



See you on the next chapter!


This is JIMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang