Aera menekuk lututnya sembari menjambak rambutnya, dia frustasi, dia marah, dia sakit hati. Semua nya tercampur aduk. Sudah sekitar 3 jam dia seperti ini.
Jimin memukul Sunghoon habis-habisan sampai laki-laki itu harus di bawa ke rumah sakit, dia mengeluarkan banyak darah, dari kepala, hidung, mulut, tangan, dan kaki.
Sunghoon sempat melawan tetapi terkalahkan. Kamar itu juga sangat berantakan, pecahan kaca di mana-mana, darah berceceran, kursi dan meja yang patah karena perkelahian antara adik dan kakak itu.
Aera juga sempat menahan Jimin tetapi dia malah terkena pecahan kaca itu sehingga tergores di bagian pipi dan tangannya, bahkan Jake, dia juga terkena luka ringan karena Jimin. Sampai sekarang Aera masih belum di obati, Jay yang tersisa di rumah itu sudah mencoba mengobati Aera tetapi terus saja di tolak.
Pada akhirnya laki-laki itu hanya diam di ruang tengah untuk berjaga-jaga jika Aera mengamuk. Sedangkan Jake menemani Sunghoon ke rumah sakit, Jimin? dia pergi entah kemana bersama Heeseung.
Aera menangis di kamar karena dia melihat sahabatnya yang di pukuli seperti itu, darahnya benar-benar banyak membuat Aera takut kehilangan Sunghoon.
"Sunghoon.. please.. you will be alright.. jangan tinggalin gue.." gumamnya di tengah-tengah isakan.
Rasa benci terhadap Jimin itu semakin bertambah di dalam perasaannya, dia ingin sekali membunuh laki-laki setengah setan itu. Tetapi kembali diingat kalau dia adalah manusia yang masih punya akal, tidak mungkin dia membunuh orang.
Dukh! dukh! dukh!
"aarghhh!!!"
Aera memukul tembok nya dan menangis lebih kencang, rasa sesak yang ada di dadanya sulit sekali di keluarkan.
Klek!
"Aera"
Gadis itu bisa mendengar suara langkah kaki mendekat padanya, dia tau itu siapa.
"Aera let's go" Jay mencoba menyentuh tangan Aera tetapi di tepis begitu saja.
"don't touch me!"
Jay terdengar menghela nafas nya, "kita pergi sekarang, gue obatin luka lo di mobil"
"gue ga mau!!"
Teriakan Aera mengisi kamar itu membuat Jay terdiam.
"let me die!" isak gadis itu.
Lagi sekali Jay menghela nafas, "if you die, Sunghoon bakal lakuin lebih parah biar dia bisa nyusul lo mati juga"
Aera tidak menjawab, dia menunggu kalimat Jay selanjutnya.
"come on let's go, gue ga mau ngehabisin waktu banyak"
Dua pria itu membukakan pintu untuk Jay dan Aera. Jay membawa gadis itu ke sebuah rumah yang entah rumah siapa, rumah mewah itu lebih besar dari rumah Jimin. Ah soal luka nya, Jay benar-benar mengobati Aera di dalam mobil tadi.
Mereka berhenti di ruang tengah, ada Heeseung dan dua laki-laki di sana. Jay menyapa mereka.
"Jimin di sini kan?" tanya Jay pada Heeseung.
Heesung mengangguk lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Jay setelah menatap Aera sekilas, "he's with another girl, tolong hati-hati dengannya" bisiknya. Jay mengangguk lalu menatap Aera.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Fiksi Penggemar"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...