Aera berlari untuk segera meminta pertolongan.
"eh!"
Aera memeluk laki-laki itu, "please gyu help me!"
"A- Aera?! lo kemana aja?! semua nyariin lo, ra" ucap Beomgyu sembari menjarakkan pelukan nya untuk menatap Aera, gadis itu menangis.
"gue ceritain nanti, tolongin gue dulu mereka ngejar gue"
"oh my god who- lo ikut gue aja" Beomgyu melepaskan jaket nya lalu memakaikan nya ke tubuh Aera, dia memasangkan tudung jaket itu juga.
Aera memakainya, dia tidak bisa berbicara banyak saking panik dan takut.
Beomgyu menggenggam tangan gadis itu setelah bus nya sampai, tepat waktu. Dia menatap Aera, "you are safe, okay?"
Aera mengangguk lalu Beomgyu mengajak nya naik ke bus.
Beomgyu mengangguk setelah mendengarkan cerita Aera, dia mengajak gadis itu ke kafe untuk membuat nya lebih tenang. Walaupun Aera adalah mantan nya, mereka masih berteman bahkan masih suka bertemu -sebelum Aera bertemu Jimin-.
Beomgyu meneguk minumannya lalu menatap Aera, "gue kaget banget pas lo ada di berita, pas gue telfon juga lo ga angkat"
"semua barang-barang gue ada di Jimin, gue juga ga tau dia taruh di mana"
Beomgyu membalas, "kebetulan banget gue ada di halte. Kalo ga ada, lo bisa aja di bawa balik sama dia"
"please don't tell anyone"
Beomgyu mengangguk, "gue bakal jagain lo, habis ini kita ke apart gue aja, ga jauh dari sini kok"
Aera menyetujui ajakan Beomgyu, dia tidak peduli dengan Jimin sekarang, dia mementingkan keselamatannya terlebih dahulu. Setidaknya ada orang yang dia kenal saat sedang melarikan diri tadi.
Setelah menongkrong beberapa menit di kafe itu, mereka pergi ke apartemen Beomgyu. Awalnya Beomgyu ingin mengajak Aera untuk ke asrama gadis itu tinggal, tetapi sepertinya tidak akan aman.
Beomgyu menutup kembali pintu nya, "gue bakal anter lo besok ke asrama"
Aera mengangguk lalu duduk di sofa, dia sudah sering ke apartemen Beomgyu saat mereka masih bertemu jadi dia tidak merasa canggung atau apapun.
Beomgyu menaruh kapas dan obat luka di hadapan Aera, "lo harus obatin pipi lo itu kan?" tanya Beomgyu sadar dengan luka di pipi Aera yang masih belum sepenuhnya sembuh.
Aera mengangguk lalu mengambil obatnya, "thanks, oh iya tadi lo mau kemana? kok bisa di halte sana?"
Beomgyu berjalan ke meja bar di dapur, "gue habis latihan vokal sama gitar buat perform di kampus dua hari lagi"
Aera mengangguk, ah dia benar-benar rindu rasanya pergi ke kampus, "by the way, you still with that girl?"
"nope, dia selingkuhin gue" ucap Beomgyu lalu menaruh teh hangat di meja yang ada di depan Aera.
"oh my god sorry, gue malah nanya kaya gitu"
"nah it's okay, gue juga udah move on" ucap Beomgyu lalu bersandar dan menatap Aera yang sedang mengobati luka nya.
Di dalam hatinya, Beomgyu masih menyimpan rasa pada Aera. Mereka putus karena salah Beomgyu juga, dia berselingkuh. Tetapi Aera yang pada saat itu mengikhlaskan dengan tegas akhirnya memaafkan. Dan 'perempuan' itu lah yang di maksud Aera tadi, selingkuhan Beomgyu.
Aera itu tipe orang yang sangat pemaaf, bahkan jika Beomgyu melakukan kesalahan besar saja dia tetap memaafkannya.
"lo gimana? udah punya yang baru?" tanya Beomgyu setelah mencari-cari topik di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Fanfiction"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...