Jimin duduk di sofa sembari menatap Aera di ranjang belum tersadar. Sebenarnya dia marah, karena Aera benar-benar memakai kesempatan itu untuk kabur. Untungnya dia membawa beberapa anak buah nya tanpa sepengetahuan Aera untuk berjaga-jaga.
Heesung mengikuti Aera terus secara diam-diam dan bersembunyi, setelah dilihat dia berhail kabur, Heeseung memberi tau Jimin kalau gadis itu pergi bersama mantan pacar nya yang bernama Beomgyu, jadi mereka menghampiri apart nya dan benar saja.
"ck! " Jimin mendecak lalu berjalan ke ranjang
Dia menaruh tangan nya di samping ranjang dan melihat wajah gadis itu, melihat sdetail-detail nya. Jari nya menyentuh bibir Aera, dia memperhatikannya. Sepertinya Beomgyu juga telah mencium Aera. Karena lipstik gadis itu sedikit pudar.
Tiba-tiba Aera membuka mata nya perlahan dan terkejut melihat Jimin yang begitu dekat dengan nya. Bahkan lebih dekat saat dia memimpikan Jimin pertama kali di asrama.
"ah he's kissing your lips too?" tanya Jimin tanpa menatap mata Aera.
Gadis itu sulit bergerak karena tangan dan kakinya di ikat di sisi ranjang, dan sekarang jiwa nya serasa keluar dari tubuhnya begitu saja karena Jimin yang berhasil menangkap nya lagi.
"udah gue duga lo bakal kabur", Jimin turun dari ranjang dan membuka laci di sebelah ranjang itu, dia sudah lama tidak memberi Aera hukuman seperti ini. Jimin mengambil benda yang dia cari itu, jarum.
Laki-laki itu naik kembali ke atas ranjang tepat di atas Aera.
Srak!
"ah!!"
Aera meringis kesakitan, Jimin menggoreskan ujung jarum itu ke pipi nya.
"now you have two bruises on your cheek, it's beautiful" ucap Jimin sembari tersenyum.
Aera bisa merasakan darah dari pipi nya turun perlahan sampai ke leher nya, "lo b*engsek!!"
"hmm.. bibir lo kayanya juga kering tuh"
Srak!
Jimin menggoreskan jarum nya ke bibir Aera, perih tidak main. Tetapi Aera mencoba menahan nya.
"b*jingan!"
"kok lo ga nangis?"
"ngapain gue nangis cuma gara-gara lo?!" teriak Aera sembari mencoba memberontak.
"ga seru kalo lo belum nangis"
Jimin menggenggam lengan Aera lalu menggoreskan nya lagi dengan jarum. Aera teriak sekencang mungkin, itu perih dua kali lipat dari yang di pipi. Pada akhirnya dia benar-benar menangis.
"done!" Jimin tersenyum melihat apa yang sudah dia perbuat. Dia menulis 'LJM' di lengan Aera dengan jarum. Sebagai akhiran, Jimin juga menggores punggung telapak tangan gadis itu.
Aera hanya bisa menangis dan meremas erat-erat tali nya karena rasa perih itu, dia juga melihat lengannya yang penuh dengan darah, bahkan sampai menetes ke sprei kasur.
Jimin menaruh jarum itu lalu melepaskan tangan dan kaki Aera, dia menghapus air mata gadis itu, "you look cute when you cry like this" ucapnya lalu turun dari ranjang.
"Sunghoon she's bleeding, ambil kapas sama obat luka" teriak Jimin di depan kamar itu karena Sunghoon berada di lantai bawah.
Jimin berbalik dan menatap Aera, "kalo udah selesai, keluar dari kamar. I have something special for you" ucap laki-laki itu lalu menutup pintunya.
Aera mencoba duduk dan melihat lengan nya, tulisan 'LJM' dengan darah yang menetes, "f*cking jerk" gumamnya sembari menghapus air mata nya yang suah tercampur darah dari pipinya itu.
Klek!
"oh my god Aera" Sunghoon berlari mendekati gadis itu.
Dia kira Aera berdarah karena luka ringan saja tetapi ternyata lebih parah, bahkan darah yang di pipinya terus menetes.
"tahan bentar" ucap Sunghoon lalu mengobati luka-luka Aera. Untungnya gadis itu bisa menahan nya jadi bisa cepat di obati.
Sunghoon menatap luka dengan tulisan 'LJM' itu, dia bisa membayangkan bagaimana sakitnya saat Jimin membuat nya di lengan Aera.
Sunghoon menghela nafas setelah selesai mengobati luka Aera, "i'm sorry.." pelannya.
Aera diam saja, dia sudah sering mendengar Sunghoon minta maaf sampai rasanya sudah lelah menanggapi permintaan maaf yang bahkan bukan ulah laki-laki itu.
"Aera are you done?" Jimin tiba-tiba datang.
Aera menghela nafas nya lalu berjalan, dia ingat tadi Jimin bilang kalau dia punya sesuatu. Entah apa yang akan di berikan padanya kali ini, dia sudah pasrah. Saat ingin keluar, Sunghoon malah menarik tangan Aera.
"gue tau lo mau ngapain" ucap Sunghoon pada kakaknya itu.
Jimin menjawab, "trus? ada urusan lo sama dia?"
Sunghoon memalingkan pandangan nya sekilas, "let him there, dia kan ga salah"
"you don't know anything, Sunghoon. Udah lo diem aja" Jimin menarik tangan Aera setelah menepis tangan Sunghoon.
Lagi dan lagi Sunghoon menghela nafas dan mengikuti mereka, dia harus menenangkan Aera nantinya.
Aera tidak tau apa yang kedua laki-laki itu bicarakan, dia malah berharap Jimin menembak nya dengan pistol di tengah rumah itu.
Setelah berjalan, mereka sampai di satu ruangan, entah ruangan apa. Jimin membuka nya membuat Aera langsung melotot.
"your gift" ucap Jimin sembari memperlihatkan Beomgyu yang sudah terlihat tergeletak di lantai tidak berdaya.
Luka itu di mana-mana, tangan nya di ikat, ada banyak darah yang berceceran. Aera menutup mulutnya sembari menangis. Bahkan Sunghoon juga terkejut melihat kondisi Beomgyu, tadi Jimin menyiksa nya tidak separah ini, tapi kenapa saat dia tinggal sebentar sudah terlewat kacau?
"ah, i forgot" Jimin mendekati laki-laki itu, "hey dude wake up" ucapnya sembari menggerakan tubuh Beomgyu dengan kakinya.
Beomgyu perlahan membuka matanya dan melihat Aera di depan pintu, dia tersenyum tipis, "hi.. Aera" sapanya lemas.
"Beomgyu!" Aera mendekati laki-laki itu, dia membawa Beomgyu ke dalam pelukannya.
"he's not dead, Aera" ucap Jimin dingin.
"kenapa sih lo ga bisa biarin dia bebas aja?!! lo ga cukup siksa gue sampe lo nyiksa orang ga bersalah?!!"
Jimin terkekeh mendengar ucapa Aera, dia berlutut untuk menyamakan tinggi nya dengan gadis itu, "be honest, he kiss your lips, right?"
Pertanyaan Jimin itu membuat Aera bungkam, itu memang benar dan dia tidak bisa mencari jalan untuk berbohong lagi.
"ini yang dia dapet karena udah nyentuh lo selain gue" kata Jimin.
Aera menatap Jimin penuh kebencian, dia sangat-sangat muak,"you didn't own me"
"yes i am, setelah urusan gue di Busan selesai, i will marry you" ucap Jimin lalu menatap Beomgyu yang masih di dalam pelukan Aera.
"and for you, Hwang Beomgyu. Aku tidak akan memecat mu because you are my loyal assistant after Heeseung, tapi aku harap kamu tidak menyentuh barang ku lagi, apa kamu mendengar nya?"
Aera sempat bingung dengan apa yang di katakan Jimin. Asisten?
Beomgyu mengangguk, "tentu.. tuan"
To be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/269991350-288-k270604.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Hayran Kurgu"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...