"nanti agak sorean kita anter lo pulang ke rumah kakak lo biar lebih aman" ucap Jay pada Aera yang duduk di sofa, tadi Sunghoon sedang mengobati luka yang ada di perut nya.
"kalo Jimin nyari gimana?" tanya Aera.
"buat urusan Jimin itu kita yang urus, we will protect you from him " balas Jake sembari menatap ponsel nya.
Aera hanya mengiyakan saja yang di ucapkan Jake dan Jay, selagi dia bersama Sunghoon dia merasa aman. Dia juga tidak sabar pulang ke rumah kakaknya, semenjak Aera masuk kuliah dia belum mengirim kabar pada kakaknya.
Beberapa jam kemudian mereka benar-benar mengantar Aera ke rumah kakaknya. Jay, Sunghoon dan Jake langsung kembali ke rumah mereka setelah menurunkan Aera karena takut Jimin akan datang.
Masa bodoh dengan ponsel nya yang masih ada di Jimin, dia harus mencari pertolongan terlebih dahulu. Aera segera mengetuk pintu nya.
Tok tok tok!
Klek!
" loh dek?!"
Aera memeluk kakaknya dan tangisan nya pecah begitu saja, "lah?! kenapa lo nangis?!" Hoseok menjarakkan pelukannya untuk menatap wajah Aera, "lo kemana aja? kok nomer nya ga aktif?"
"duh lo banyak tanya gue lagi nangis anjir!" teriak Aera kesal.
"oh iya iya lupa cup cup sini masuk" Hoseok memeluk adiknya itu sembari menutup pintu.
Hoseok adalah kakak Aera satu-satunya, dan hanya tersisa Hoseok yang bisa menjaga Aera. Orang tua mereka sudah meninggal saat Aera berumur 9 tahun karena kecelakaan pesawat, ayahnya adalah seorang pilot dan ibunya adalah pramugari di satu pesawat dengan ayahnya.
Hoseok yang waktu itu berumur 14 tahun harus membantu neneknya menjaga Aera, dia juga mencari tempat untuk bekerja di umur segitu agar bisa membiayayi adik dan nenek kesayangan nya. Seperti menjadi kasir mini market, atau mencuci piring di restoran.
Sampai akhirnya neneknya pun juga pergi dan hanya tersisa dirinya dan Aera. Hoseok hanya menyelesaikan sekolahnya sampai SMA karena dia menabung untuk membiayai kuliah Aera. Kerabat mereka jauh dari Seoul, itu sebabnya Hoseok bekerja keras sampai sekarang agar bisa membuat adiknya senang.
"perut lo kenapa?!" Hoseok terkejut saat dia melepaskan pelukan nya dengan Aera, memar yang lumayan besar itu terlihat jelas.
"i- ini-"
"lo di pukulin?! sama siapa?! kok ga bilang sama gue?!"
"ya-"
"siapa yang giniin lo, ra?!"
"ihh lo ga bisa diem ya! gue mau cerita!"
"oh iya iya, galak banget" Hoseok duduk di sebelah gadis itu dan mendengarkan cerita nya.
Adiknya itu menceritakan nya dengan detail, dari dia mendapatkan teman sekamar laki-laki sampai saat Sunghoon membawa Aera ke rumahnya. Hoseok bahkan terkejut tidak main mendengar kalau Aera di pukuli oleh Jimin.
"ini ga bisa, siapa tadi namanya? Jimin? gue lapor polisi sekarang" Hoseok segera mengeluarkan ponsel nya tetapi Aera dengan cepat menahannya.
"jangan plis jangan"
"kenapa jangan? lo di pukulin, ra! badan lo hampir di pake sama dia trus lo bilang jangan lapor polisi? lo gila apa?" ucap Hoseok dengan intonasi suara yang sedikit membentak. Dia marah, sangat marah.
"y- ya pokok nya jangan, nanti gue-"
Tok! tok! tok!
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Fanfiction"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...