Aera keluar dari kamar mandi memakai bathrobe yang di berikan Jimin tadi, dia menoleh dan ternyata sudah ada tiga wanita di sana.
"nona Jeon, silahkan duduk, kami akan mendandani mu untuk acara malam ini" ucap salah satu wanita dekat meja rias itu.
Aera berjalan dan duduk di kursi yang di sediakan di sana. Handuk yang ada di rambut nya di lepaskan dan di keringkan dengan hairdryer oleh wanita yang satunya, satunya lagi sedang memakaikan make up padanya.
Eyeshadow berwarna emas sedikit kecoklatan itu membuatnya terkejut karena dia tidak tau kalau warna itu cocok dengan nya, eyeliner hitam dengan ujung yang tajam dan alis yang di percantik, dia tidak menyangka akan serapih itu.
Blush berwarna coklat tua di pasangkan di bagian rahang pipinya, dan lipstick merah marun itu menjadi akhir untuk menyelesaikan make-up nya.
"gaun mu untuk malam ini, nona" ucap salah satu wanita yang dari tadi menyetrika gaun miliknya.
Mereka membantu Aera memakai gaun nya. Gaun berbahan satin dan berwarna gold itu terlihat sangat mewah.
Setelah gaun nya terpakai, wanita itu membalikkan tubuh Aera untuk menghadap ke arah cermin dan Aera sangat terkejut melihat betapa cantik dirinya. Awalnya dia mengira gaun itu akan kekecilan, ternyata tidak.
Bahkan postur tubuhnya dapat terlihat jelas, rambut panjang nya yang di style di belah tengah itu membuatnya takjub. Aera belum pernah berdandan seperti ini, dia terlalu malas untuk ber-make-up, ke kampus saja hanya memakai lip tint dan bedak, tidak lebih.
"karena dress nya tidak ada lengan, kami menyiapkan syal yang bisa di pakai jika anda kedinginan, nona" ucap salah satu wanita itu lalu mereka keluar dari kamar setelah membereskan semua barang-barangnya.
"terima kasih" Aera membungkuk dan saat sudah kembali menegakkan tubuhnya, ada Jimin yang masuk memakai jas.
Dia terlihat.. tampan. Rambut yang memeperlihatkan jidatnya, dasi berwarna gold, kemeja hitam, celana panjang hitam dan jas berwarna gold itu.. simple tetapi kenapa dia sangat tampan?
"look how beautiful you are" ucap Jimin lalu menghadapkan Aera ke arah cermin, bayangan mereka berdua di cermin itu terlihat serasi. Benar-benar terlihat seperti pasangan baru.
Ah tidak, Aera tidak mungkin menjadi calon istri nya, kan? dia tidak akan pernah mau menikah dengan laki-laki gila ini.
Jimin mengambil satu kalung yang ada di meja rias itu lalu memasangkan nya pada leher Aera. Kalung berlian yang terlihat sangat.. mahal.
"pretty" ucap Jimin membuat Aera menatap nya. "kenapa?" tanya laki-laki itu.
"kita mau ngapain? gue ga akan jadi calon istri lo beneran, kan?"
Jimin mendengus lalu berjalan menuju ranjang dimana ada kotak berwarna gold di sana, dia membuka kotak itu dan mengeluarkan sepatu heels untuk Aera, "awalnya gue bilang ngga, tapi setelah di pikir-pikir ya bisa aja. But just for tonight, be my fiance" ucap nya lalu menyuruh Aera mendekat padanya.
Aera duduk di ranjang sementara Jimin memasangkan sepatu heels itu, sepatunya bahkan juga pas. Sebenarnya dia tidak terkejut, karena Jimin adalah teman sekamarnya. Pasti dia tau sepatu Aera yang mana dan melihat ukurannya.
Jimin berdiri lalu mengulurkan tangan nya, Aera meraih tangan itu dan berdiri. Mereka berjalan keluar dari kamar setelah Jimin mengambil syal untuk menutupi pundak Aera yang terekspos karena gaunnya.
Kali ini mobilnya bukan Jimin yang menyetir, tetapi pria yang tadi menjadi pelayan Jimin, Heeseung.
Aera duduk di kursi penumpang belakang bersama Jimin, dia tidak tau akan di bawa kemana tetapi yang pasti akan pergi makan malam dengan keluarga Jimin sesuai jadwal yang tadi sore di katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Fanfiction"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...