19. Die or stay

72 12 0
                                    

Sunghoon menatap pintu nya sebentar lalu menghela nafas, "i hope i can see you again after this" gumam nya lalu pergi dari sana dan menuju ruang tengah untuk membantu Jay dan Jake.

Tetapi saat sudah dekat ke ruang tengah, tidak ada suara satu pun. Benar-benar sunyi seperti rumahnya sudah di tinggalkan. Sunghoon mempunyai firasat buruk, jadi dia mencoba mengintip.

Tidak ada siapapun. Hanya mayat-mayat penjaga yang tadi Jake dan Jay bunuh, tetapi kedua saudara nya itu tidak ada, bahkan Jungwon juga.

"what is going o-"


Bukh!


"argh!!"

Sunghoon terjatuh karena ada yang memukul nya dari belakang. Pistol nya terlempar jauh juga.

"well well, Lee Sunghoon"

Suara itu, suara yang sangat dia kenali. Kakaknya, Jimin. Tangan dan kakinya langsung ditahan.

"lo ngapain b*engsek?!!" Sunghoon mencoba memberontak, dengan posisi tengkurap.

"kenapa sih lo ga biarin Aera lepas aja?" tanya Jimin.

"lo yang kenapa! lo yang ngurung dia"

"gue udah lepasin, gue lepas tanggung jawab gue dari dia, gue kasih ke Jungwon. Kenapa lo yang larang?" Jimin semakin menekan punggung adiknya itu membuat Sunghoon sulit bergerak.

"gue ga bakal kasih dia ke Jungwon, atau pun lo"

Jimin terkekeh, dia menarik tubuh Sunghoon membuat laki-laki itu berlutut dan menolehkan kepalanya. Dia menyuruh Sunghoon melihat ke depan, Jake dan Jay juga di tahan oleh salah satu penjaga di kejauhan sana, masih di sekitar ruang tengah.

Jake memiliki luka goresan di leher nya dan pakaian nya penuh dengan darah, sedangkan Jay memiliki memar dan luka di bagian tangan dan pipinya.

"you always lose, brother" ucap Jimin membuat Sunghoon menyerah melawan. Jungwon sudah tidak di sana, entah kemana.

Yang terlintas di pikiran Sunghoons sekarang adalah Aera, bagaimana jika gadis itu juga di temukan dan di tahan?

"gue udah ngawasin lo sama tuh cewe, kesimpulannya adalah, lo suka sama dia. You can't lie. Gue tau semuanya, dan gue udah nunggu ini dari lama" ucap Jimin lalu mengambil sesuatu dari saku celananya.


Klak!


Jimin mengeluarkan pistol nya dan menempelkan nya di kepala Sunghoon.

"Jimin no! lo ga bisa bunuh dia!" teriak Jake.

Jimin tersenyum menatap adiknya di kejauhan sana, "lo nyerah aja udah, dia doang yang harus mati"

"let him go"

Seisi rumah sunyi secara tiba-tiba saat melihat orang yang sedang menempelkan pistol nya di kepala Jimin dari belakang. 

"oh look, it's you Aera" ucap Jimin tanpa menatap gadis yang di belakang nya itu.

"don't talk to me like that, lepasin Sunghoon atau pistol ini bakal nembak kepala lo" ucap Aera. Dia keluar dari ruangan yang tadi secara diam-diam dan mengambil pistol salah satu penjaga yang di bunuh Sunghoon di lorong setelah mendengar suara Jimin di ruang tengah.

Tujuan dirinya keluar karena sudah tidak mendengar suara tembakan, dia khawatir pada Sunghoon. Takut jika terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan, dan benar saja itu terjadi.

This is JIMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang