5. Being his new 'toy'

155 15 0
                                    

Sunghoon menatap Aera yang ada di sebelah Jimin itu, dia menyesal, seharusnya dia tidak menyaut saat kakaknya memanggil. Sekarang Aera pasti memikirkan yang tidak-tidak soal dirinya.

"sunghoon"

Laki-laki itu tersadar dari lamunan nya saat laki-laki di sebelahnya memanggil.

"itu siapa nya Jimin?" tanya Jay sembari menunjuk Aera.

"fiance, katanya sih"

Jay mengangguk, "bukannya dia temen lo?"

Sunghoon diam sebentar, dan kembali menjawab, "iya, gue juga kaget ternyata Jimin bawa dia ke sini"

"tell her to always be aware, Jimin bukan orang biasa loh"

Sunghoon menatap Aera yang sedang sibuk mengobrol dengan Jimin, "i will never let him do something bad to her"


~~~


Aera menatap Jimin dengan serius, dia bilang kalau Sunghoon adalah adiknya, tapi dia belum tau apakah Sunghoon juga pembunuh atau tidak.

Jimin menaruh beberapa helai rambut Aera di belakang telinga nya, "oh baby"

Aera mengerutkan keningnya saat mendengar Jimin memanggil nya dengan panggilan itu. Menjijikan.

"awalnya gue udah nahan ga bakal lakuin ini ke lo, but.. you're too sweet and hot. Bahkan lo cocok jadi calon gue beneran" Jimin melingkarkan tangannya di pinggang Aera tetapi gadis itu dengan cepat mendorong nya.

"mau ngapain lo?" tanya Aera sembari memundurkan langkah nya.

"don't be scared, i'm not gonna hurt you. Just a little bit touch on your body" ucap Jimin dengan tenang dan mendekati Aera.

Aera yang terus mundur akhirnya dapat merasakan dia menyentuh gagang pintu.

Sekarang.


Klek!

"Aera!!"

Gadis itu berlari secepat mungkin menuruni tangga, dia menuju pintu masuk di rumah itu dan mencoba membukanya. Terkunci, sial.

"Aera don't you dare to run away from me!!"

Aera melihat Jimin menuruni tangga, dia dengan cepat berlari ke lorong yang entah kemana. intinya dia harus menjauh dari Jimin terlebih dahulu. Berlari di lorong yang berliku-liku sampai akhirnya dia menemukan ruangan dengan pintu yang terbuka.

Aera memasuki ruangan itu dan mengatur nafas nya setelah bersembunyi di balik pintu, seluruh tubuhnya gemetar saking takutnya dengan Jimin. Laki-laki yang awalnya teman sekamarnya itu hampir saja melakukan hal yang tidak-tidak padanya.

Aera merapihkan rambutnya dan mengintip untuk berjaga-jaga tidak ada Jimin. Saat sudah merasa aman, dia bersandar pada tembok sembari menutup matanya merasa lega.

"tenang ra, dia ga ada" batin nya lalu membuka mata sambil berbalik. Namun pemandangannya tidaklah baik.

Aera menutup mulutnya untuk tidak berteriak, dia makin gemetar dengan apa yang di lihat, tubuhnya terasa sangat ketakutan.

Di dalam ruangan itu, ternyata ada beberapa mayat wanita yang tergeletak dengan cara yang tidak pantas. Darah di mana-mana, tembok, tali, kursi, semunya berlumuran darah. Gila, Jimin orang gila.

Saking paniknya dia sampai lupa melihat isi ruangan nya terlebih dahulu, dan sekarang Aera bisa menyium bau anyir darah. Dia tidak tahan, rasanya ingin muntah, Aera segera keluar dari ruangan itu dan..

This is JIMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang