Mereka sampai di sebuah gedung yang entah itu gedung apa, tetapi gedungnya sangat tinggi. Heeseung menekan tombol lantai 16 saat Aera dan Jimin sudah memasuki lift. Aera dengar mereka akan bertemu seseorang bernama Jungwon.
Setelah sampai di lantai itu, pintu lift terbuka dan mereka bisa langsung melihat sebuah pintu yang di jaga dua orang pria berpakaian jas. Heeseung menunjukan tablet nya pada satu pria itu lalu mereka membukakan pintu nya.
Ada meja panjang dan laki-laki yang duduk di tengah itu tersenyum melihat kedatangan Jimin. Jimin duduk di kursi yang tersedia di ikuti Aera di sebelahnya.
"akhirnya, kau selalu menunda pertemuan kita" ucap laki-laki yang duduk di tengah itu.
"aku sibuk, Jungwon"
"ya itu adalah jawaban yang sudah aku tebak, aku tidak ingin membuang banyak waktu hari ini, apa dia yang akan menjadi partner ku?" Jungwon menunjuk Aera.
Jimin sekilas menatap gadis itu, "bukan, dia tunangan ku"
"ah sayang sekali, lalu berapa yang kamu bawa?"
Jimin mengode Heeseung untuk mengeluarkan sesuatu. Tidak lama kemudian ada wanita-wanita cantik memakai gaun yang masuk, sekitar 5 orang. Aera tidak melihat wanita-wanita itu sebelumnya, kenapa mereka bisa di sini? kapan Jimin membawanya?
Jungwon melihat satu persatu wanita-wanita itu dari kepala hingga kaki, "mereka semua terlalu kurus, bentuk wajahnya tidak ada yang aku suka, ke-lima dari mereka tidak akan ada yang menjadi partner" ucap Jungwon menolak semua pemberian Jimin.
Jimin menghela nafas tidak percaya, "lalu kamu mau apa? aku cuma punya ini"
Jungwon berjalan dan melihat Aera dari kepala hingga kaki, "aku lebih suka yang ini" katanya sambil menyentuh sehelai rambut Aera.
"aku sudah bilang dia punya ku" Jimin berdiri setelah Jungwon menyentuh rambut perempuannya. Dia tidak suka.
"kamu kan punya yang lain, lagi pula dia mana mau bersama psikopat seperti mu, iya kan?" Jungwon menatap Aera.
Aera yang ketakutan itu mencoba mundur karena Jungwon tidak lagi menyentuh rambut nya, tetapi sudah akan mulai ke pinggang nya.
Klak!
Jimin merangkul Aera dan mengeluarkan pistol, "sudah aku bilang dia tunangan ku, Jungwon"
Jungwon terkekeh, "coba tanya padanya, kamu pasti merasa terancam saat bersama Jimin, kan?" tanya Jungwon pada Aera.
"um.." Aera menatap Jimin sekilas, jujur saja dia ingin jawab 'iya'.
Namun, jika dia menjawab seperti itu, apa Jimin akan menembak Jungwon? apa akan terjadi acara penembakan di sini? bagaimana jika dia terluka juga?
"a- aku tidak tau" jawab Aera pelan.
Jungwon menoleh menatap Jimin, "lihat, dia tidak ingin bersama mu"
"aku tidak peduli dengan apa yang akan kau katakan, dia tetap bersama ku"
Jungwon tersenyum seperti menertawakan ucapan Jimin, "mari kita lihat"
Sret!
"ah!"
Dor! dor! dor!
KAMU SEDANG MEMBACA
This is JIMIN [✔]
Fanfiction"i'm your partner" - Jimin - Sistem asrama membuat Aera terperangkap bersama laki-laki yang ternyata adalah seorang psikopat. Ancaman dan menjadi mainan siksaan adalah makanan nya sehari-hari setelah bertemu dengan Lee Jimin. - Original story by @w...