30

1.5K 142 13
                                    

"Pak . . ."-Soobin.

"Hm?"-Yeonjun.

"Sudah pagi"-Soobin.

"Mau lanjut?"-Yeonjun

"Ih engga"-Soobin memalingkan tubuhnya.

"Yakin?"-Yeonjun memeluk Soobin dan meremas juniornya.

"Ah udah napa pak"-Soobin.

"Daddy"-Yeonjun.

"Dih"-Soobin

"Semalam juga kamu panggil saya daddy"-Yeonjun.

"Itu kan semalam"-Soobin.

"Sekarang?"-Yeonjun.

"Ga dulu"-Soobin.

"Kenapa?"-Yeonjun.

"Kan kita kesini cuma buat bimbingan"-Soobin.

"Semalam kan udah bimbingan"-Yeonjun.

"Bimbingan apanya?"-Soobin.

"Bimbingan nikah itu"-Yeonjun..

"Nikah ga kayak gitu tau"-Soobin.

"Nanti kan kalo udah nikah bikin anak"-Yeonjun.

"Ga tau ah males sama bapak"-Soobin

"Ayo kita jalan jalan"-Yeonjun.

"Gamau"-Soobin.

"Yakin?"-Yeonjun.

"Iya"-Soobin.

"Ok"-Yeonjun

"Jangan nangis"-Yeonjun.

"Ngapain juga na . . . A-AKH"-Soobin.

Yeonjun tiba tiba memasukkan juniornya ke hole milik Soobin lagi.

"Jangan nangis"-Yeonjun.

"Pak sakit"-Soobin.

"Kemarin kan ga sakit"-Yeonjun menggerakkan pinggangnya.

"Eungh"-Soobin

Soobin menahan sakit.

"Udah pak udah"-Soobin.

"Sakit?"-Yeonjun.

"Huum"-Soobin.

"Yaudah biarkan si kecil ku ini hangat di dalam sini dulu"-Yeonjun.

"Keluarin pak"-Soobin.

"Engga"-Yeonjun.

Dan akhirnya adegan tersebut terjadi lagi.

I-iya Pak (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang